Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) memberikan sinyal serapan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga akhir tahun akan kurang optimal.

Direktur Keuangan PGEO Yusrizky Rio menjelaskan, PGEO semula memang menyiapkan capex tahun ini sebesar US$547 juta.

Dari nilai tersebut, sebesar US$247 juta dialokasikan untuk belanja ekspansi organik. Sisanya, sebesar US$300 juta atau setara sekitar Rp4,74 triliun untuk persiapan ekspansi anorganik berupa akuisisi.

"Kami konfirmasi, alokasi yang sebesar US$300 juta itu tidak akan terserap," ujar Yusrizky, Rabu (6/11/2024).

Pasalnya, PGEO memutuskan untuk membatalkan setidaknya dua rencana akuisisi.

"Setelah kami tinjau ulang beberapa rencana ekspansi anorganik, seperti yang kemarin sudah disampaikan ada yang di Turki dan local company, kami menyetujui untuk tidak melanjutkan M&A activities tersebut di 2024 ini," jelasnya.

Yusrizky tidak mengungkap dua target akuisisi yang batal tersebut. Namun, Februari lalu, PGEO menandatangani Non-Disclosure Agreement (NDA) dengan perusahaan pengembang aset panas bumi Turki, Kipas Holding.

PGEO juga sempat dikaitkan dengan isu akuisisi aset pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Sorik Marapi, di Sumatera Utara milik KS Orka Renewable Pte. Ltd. Nilai akuisisi ini digadang-gadang bisa mencapai US$1 miliar (sekitar Rp15,38 triliun). 

(ibn/dhf)

No more pages