Sebelum Trump naik panggung, Fox News memproyeksikan bahwa Donald Trump telah memenangkan kursi kepresidenan AS, mengalahkan Kamala Harris dari Partai Demokrat. Namun, media lain belum mengumumkan hasil pemilu.
Menurut Edison Research, seperti dilaporkan oleh Reuters, Trump telah mengamankan kemenangan di swing states, yaitu North Carolina dan Georgia, serta memimpin di beberapa negara bagian lainnya.
Partai Republik juga memastikan mayoritas di Senat AS dengan merebut kursi Partai Demokrat di West Virginia dan Ohio. Sementara itu, kendali DPR tetap tidak pasti, meskipun Partai Republik masih memegang mayoritas tipis.
Kemenangan Trump terjadi setelah memasuki Hari Pemilihan dengan peluang 50-50 untuk merebut kembali Gedung Putih, sebuah perubahan signifikan sejak peristiwa 6 Januari 2021, ketika pendukungnya menyerbu Kongres untuk membatalkan hasil pemilu 2020. Saat itu, banyak yang mengira karier politik Trump telah berakhir.
Dalam pemilu ini, Trump berhasil meraih lebih banyak dukungan dari warga Hispanik, pemilih yang secara tradisional cenderung mendukung Partai Demokrat, serta dari rumah tangga berpenghasilan rendah yang terkena dampak kenaikan harga sejak pemilihan terakhir pada 2020, menurut jajak pendapat Edison. Trump memperoleh 45% suara pemilih Hispanik secara nasional, naik 13 poin dari 2020, meskipun masih kalah dari Harris yang meraih 53%.
Isu ekonomi memainkan peran besar dalam pemilihan ini. Sekitar 31% pemilih menyebut ekonomi sebagai perhatian utama mereka, dan dari kelompok ini, 79% mendukung Trump dibandingkan 20% yang mendukung Harris. Sebanyak 45% pemilih menyatakan bahwa situasi keuangan keluarga mereka lebih buruk dibandingkan empat tahun lalu, dan 80% dari mereka memilih Trump.
Optimisme atas kemenangan Trump berdampak pada pasar global. Saham berjangka AS dan dolar menguat, imbal hasil Treasury naik, dan bitcoin melonjak, menandakan respons positif dari para investor.
Sementara itu, di Howard University, tempat perayaan untuk Kamala Harris berlangsung, para pendukung meninggalkan acara lebih awal. Wakil presiden tidak berpidato di hadapan para pendukungnya pada Selasa (05/11/2024) malam. Cedric Richmond, ketua kampanye Harris, memberikan pernyataan singkat. "Kita masih harus menghitung suara," ujarnya. "Kita masih harus menentukan negara bagian yang belum ditentukan."
(del)