Logo Bloomberg Technoz

Selain itu, untuk mendukung proyek ini, PT AEP telah mengalokasikan dana investasi senilai Rp2,5 triliun. Bahkan, Jose menyebut perusahaan telah memikirkan ekspansi hingga ke lini hulu, termasuk pembangunan pabrik billet bersama mitranya Inerco dengan harapan mampu menyediakan bahan baku lokal untuk produksi pipa, sehingga mengurangi ketergantungan impor.

Billet adalah bahan baku pipa seamless berupa sebongkah baja silinder padat.

"Kalau nilai investasinya sendiri cukup besar. Terus terang mungkin pabrik ini Rp2,5 triliun investasi, tetapi kembali lagi, komitmennya kami tidak berhenti di sini saja," terangnya.

Sebagai langkah strategis, Joses menekankan bakal melakukan proses produksi mulai dari ukuran pipa kecil hingga besar, mulai dari pipa berdiameter 1 inci hingga 20 inci.

"Jadi kita targetkan mudah-mudahan 2027—2028 ini barang kita sudah bisa diwujudkan," tuturnya.

Pipa minyak (Sumber: Bloomberg)

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengatakan pabrik pipa seamless tersebut memiliki kapasitas 250.000 ton per tahun dan dibangun murni menggunakan investasi dalam negeri.

"Saya juga ingin menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada KSO PT Artas Energi Petrogas dan Inerco Global International, yang telah membangun lini produksi pipa drill, OCTG, line pipe, dan mechanical tube," kata Faisol.

Adapun, saat ini, Faisol menyebut terdapat 14 produsen pipa seamless dalam negeri dengan kapasitas lebih dari 800.000 ton per tahun dan utilisasi sekitar 40%.

"Dengan ini, kami berkomitmen mendukung industri pipa agar memiliki peluang lebih besar untuk mengisi kebutuhan sektor migas dan menjadi tuan rumah di pasar domestik," pungkasnya.

Sebagai catatan, kerja sama operasi strategis ini akan beroperasi di di Kompleks Krakatau Steel Industry Cilegon Banten, dan diharapkan dapat mulai berproduksi pada 2028.

(prc/wdh)

No more pages