Analisis dan Prediksi Dampak Pemilu AS di Pasar Asia
Raj Singh, manajer portofolio di Principal Asset Management di Hong Kong, menilai pasar saat ini condong ke 'perdagangan Trump'.
“Kami menyukai tema-tema struktural di Asia, seperti India, yang memiliki cadangan devisa tinggi dan kebijakan RBI stabil. Taiwan juga menawarkan peluang besar di sektor semikonduktor," katanya. Namun, ia memperingatkan bahwa kemenangan telak Trump dapat memberi dampak bagi Korea Selatan yang bergantung pada ekspor ke AS.
Carol Kong, ahli strategi di Commonwealth Bank of Australia, menyebut bahwa dolar-yen mungkin menguat jika kemenangan Trump dipastikan, tetapi ada risiko bahwa keuntungan itu bisa sirna jika fokus pasar beralih ke ketegangan dagang AS-China yang baru.
Juntaro Morimoto, analis mata uang senior di Sony Financial Group Inc, mencatat ketidakpastian tinggi. "Sulit untuk memprediksi sebelum hasil dari negara-negara bagian penting keluar. Algoritme mungkin bereaksi pada berita utama yang tidak penting, dan likuiditas yang menurun bisa memperburuk fluktuasi harga," ujarnya.
Billy Leung dari Global X ETFs mengamati bahwa dolar yang menguat menunjukkan sentimen pasar yang condong ke Trump. "Teknologi dan sektor keuangan di Asia akan langsung bereaksi jika hasil berubah," katanya. Pasar berjangka AS naik dengan saham-saham Trump seperti Tesla juga menguat.
Hao Hong dari Grow Investment Group menilai ekuitas global akan menguat siapa pun pemenangnya. "Namun, saham China menghadapi risiko jangka pendek jika Trump menang, mengingat tarif yang mungkin diberlakukan meskipun ada kemungkinan negosiasi," ujarnya.
Charu Chanana, kepala strategi investasi di Saxo Markets, memperkirakan bahwa kemenangan Trump akan mendorong imbal hasil dan dolar lebih tinggi, serta mendorong kenaikan ekuitas di sektor energi dan pertahanan. Sebaliknya, kemenangan Kamala Harris dapat menurunkan imbal hasil dan dolar serta mengakibatkan penurunan tajam di pasar saham.
Chetan Seth dari Nomura Holdings Inc menyatakan bahwa pasar mungkin mengalami reaksi tajam di awal. “Jika ada tanda-tanda kemenangan Trump, penurunan 2%-3% di Indeks Hang Seng dan indeks China sangat mungkin terjadi sebelum stabilisasi karena ekspektasi respons kebijakan yang kuat dari China," jelasnya.
(bbn)