Logo Bloomberg Technoz

Dalih Kemenperin Soal Turunnya Kontribusi Manufaktur ke PDB Q3

Dovana Hasiana
06 November 2024 12:20

Pekerja beraktivitas di salah satu pabrik di Cikupa, Banten, Selasa (5/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pekerja beraktivitas di salah satu pabrik di Cikupa, Banten, Selasa (5/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengatakan penyebab dari penurunan kontribusi industri pengolahan atau manufaktur terhadap perekonomian Indonesia pada kuartal III-2024 adalah permasalahan permintaan dan pasokan di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Berdasarkan perhitungan Kemenperin, beberapa sektor industri manufaktur tertentu memang mengalami kontraksi, tetapi secara umum kondisinya dinilai masih cukup baik.

"Memang ada masalah suplai dan permintaan, jadi saya kira memang ekonomi global lagi tidak menentu. Namun, kalau dari hitungan kami di Kemenperin, secara umum, manufaktur tumbuhcukup baik, mungkin di sektor tertentu saja yang agak tertekan," ujar Faisol saat ditemui di sela agenda Indonesia Seamless Tube Summit, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2024).

Peluang Smelter

Selain itu, Faisol menggarisbawahi hal ini justru bisa dilihat sebagai peluang bagi industri pengolahan berupa pabrik pemurnian atau smelter nikel dalam negeri agar produknya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan dalam negeri bila terdapat perlambatan dari sisi ekspor. 

Smelter nikel PT Vale Indonesia Tbk di Sorowako, Sulawesi Selatan./Bloomberg-Dimas Ardian