Logo Bloomberg Technoz

BI Jaga Rupiah, akan Reda Begitu Hasil Pilpres AS Final

Redaksi
06 November 2024 11:04

Logo Bank Indonesia.
Logo Bank Indonesia.

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) masih bersiaga di pasar menahan kejatuhan nilai tukar rupiah serta tekanan di pasar surat utang negara. Rupiah dan obligasi pemerintah tergulung sentimen negatif di pasar keuangan global menyusul hasil hitung sementara Pilpres Amerika Serikat (AS) yang sementara ini mengunggulkan Donald Trump.

Direktur Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia Fitra Jusdiman menyatakan, BI telah menyiapkan berbagai langkah stabilisasi nilai tukar rupiah termasuk mengintervensi bila terjadi peningkatan volatilitas yang berlebihan. 

"BI sudah menyiapkan berbagai langkah utk mestabilkan nilai tukar rupiah, antara lain sebagai dampak dari hasil pilpres AS yg untuk sementara mengindikasikan potensi kemenangan Trump. BI akan melakukan langkah intervensi dalam hal terjadi peningkatan volatilitas nilai tukar rupiah yang berlebihan," ujar Fitra kepada Bloomberg Technoz, pagi ini.

Ketika ditanya berapa lama perkiraan tekanan pasar akan berlangsung, Fitra menyatakan, BI berharap tekanan akan mereda begitu hasil Pilpres AS keluar. "Kami akan mengoptimalkan langkah triple intervention utk menstabilkan nilai tukar, sekaligus menjaga keseimbangan demand dan supply," kata Fitra.

Triple intervention yakni mengguyur intervensi di pasar spot valas, pasar forward rupiah domestik (DNDF) juga intervensi di pasar Surat Berharga Negara (SBN).