Update Smelter HPAL Vale Rp29,2 T di Sorowako Usai Disoal BPK
Dovana Hasiana
06 November 2024 10:00
Bloomberg Technoz, Jakarta – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengatakan keputusan akhir investasi atau final investment decision (FID) dari proyek smelter hidrometalurgi atau berbasis high pressure acid leaching (HPAL) di Sorowako, Sulawesi Selatan sudah disetujui dengan total anggaran mencapai US$1,86 miliar (atau setara Rp29,25 triliun asumsi kurs saat ini).
Adapun, pernyataan ini dilontarkan guna menanggapi laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang menyebut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum melakukan evaluasi menyeluruh atas komitmen investasi Vale sesuai dengan kontrak karya (KK) beserta amandemennya.
Head of Corporate Communications Vale Indonesia Vanda Kusumaningrum mengatakan proyek itu merupakan kerja sama dalam bentuk usaha patungan atau joint venture (JV) antara Vale bersama mitra yaitu Zhejiang Huayou Cobalt Co Ltd, melalui anak perusahaannya PT Huali Nickel Indonesia (HNI).
Proyek ini, kata Vanda, akan mengembangkan proyek IGP Sorowako Limonite Ore (SLO) untuk mengolah bijih limonit dengan menggunakan teknologi HPAL dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 60.000 ton per annum (ktpa) yang menghasilkan bahan baku baterai berupa mixed hydroxide precipitate (MHP).
"Saat ini, FID telah disetujui dengan total anggaran mencapai US$1,86 miliar. Status proyek berada pada tahap proses perizinan lahan. Dimulainya pengiriman ore pertama akan dilaksanakan pada kuartal III-2026," ujar Vanda kepada Bloomberg Technoz, dikutip Rabu (6/11/2024).