Kedua negara telah terlibat dalam sengketa teritorial di perairan yang kaya sumber daya ini, dengan pemerintah Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. menggencarkan protes demi protes atas tindakan Beijing.
China menyatakan bahwa kehadirannya di wilayah itu sah, bahkan setelah pengadilan internasional membatalkan klaim lautnya pada tahun 2016.
Insiden itu terjadi saat AS dan Filipina melakukan latihan militer gabungan terbesar mereka yang akan berakhir Jumat ini.
Pemerintah Marcos telah memperkuat aliansinya dengan Washington, dengan baru-baru ini memperluas akses AS ke situs-situs militer negaranya. Ia diperkirakan akan membahas kesepakatan mengenai pertahanan kedua negara dengan Presiden AS Joe Biden dalam pertemuan yang dijadwalkan pekan depan.
(bbn)