Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) telah naik 4,58% sejak pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (5/11/2024) hingga ditutup di level 4.110/saham pada sesi satu siang ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indoesia (BEI), melesatnya harga saham emiten milik konglomerat Garibali alias Boy Thohir itu terjadi setelah ditransaksikan senilai Rp1,35 triliun.
Sementara, sebanyak 323,3 juta saham ADRO diperdagangkan, dengan frekuensi tercatat sebanyak 42.878 kali.
Kenaikan harga saham ADRO juga tak lepas dari rencana perusahaan yang akan membagikan dividen spesial kepada para pemegang saham dengan nilai mencapai US$2,62 miliar atau setara Rp41,49 triliun (asumsi kurs saat ini).
Untuk mendapat persetujuan aksi korporasi tersebut, manajemen ADRO pun akan melakukan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan dilaksanakan pada Senin, 18 November 2024 mendatang.
Selain membagikan dividen, dalam mata acara RUPSLB tersebut, ADRO juga berencana untuk melakukan perubahan nama perseroan, sebagai salah satu langka memperkenalkan identitas baru yang akan lebih berfokus pada bisnis hijau.
"Perseroan memiliki saldo kas internal secara konsolidasian yang cukup untuk melaksanakan pembagian dividen tunai," tulis manajemen dalam keterbukaan informasinya.
Meski demikian, mayoritas analis dalam konsensus Bloomberg teranyar merekomendasikan hold saham ADRO, seiring dengan target harga di pasar yang telah melewati target konsensus.
Sebanyak 15 analis atau setara 53,5% merekomendasikan hold. Kemudian, sebanyak 12 atau setara 42,9% merekomendasikan buy. Sementara, hanya satu analis yang merekomendasikan sell.
Secara kumulatif, target harga saham ADRO untuk 12 bulan ke depan berada di level Rp3.644/saham.
(ibn/dhf)