Koreksi tajam IHSG dan saham-saham Big Caps terjadi di tengah pengumuman pertumbuhan ekonomi yang melambat di Kuartal III-2024, Yang sama seperti dugaan, ekonomi Tanah Air mengalami perlambatan.
Badan Pusat Statistik mengumumkan data pertumbuhan ekonomi Indonesia periode Kuartal III-2024. Hasilnya hanya tumbuh 4,95% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu (year-on-year/yoy).
Pencapaian ini melambat dibandingkan Kuartal sebelumnya yang tumbuh 5,05%.
Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg memperkirakan Produk Domestik Bruto Indonesia tumbuh 5% yoy pada Kuartal III-2024. Jadi, realisasi tidak jauh dari ekspektasi.
Secara Kuartalan (quarter-to-quarter/qtq), ekonomi Indonesia tumbuh 1,5% qtq.
Sementara dibandingkan Kuartal yang sama pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini ‘Sedikit’ lebih tinggi jika dibandingkan Kuartal III-2023 tahun lalu yang tumbuh 4,94%
Kinerja pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal III-2024 melambat ke level terendah dalam setahun, yang hanya tumbuh 4,95%.
Mencermati sebabnya, laju pertumbuhan ekonomi yang melambat pada Kuartal lalu terutama karena kinerja konsumsi rumah tangga yang ambles ke zona kontraksi.
BPS juga memaparkan, pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga pada Kuartal III-2024 yang menjadi motor utama pendorong ekonomi, terkontraksi dengan pertumbuhan -0,48% quarter-to-quarter.
Angka itu tergerus dibandingkan Kuartal II-2024 yang masih tumbuh 3,12% qtq.
Dalam tren tahunan, kinerja konsumsi rumah tangga pada Kuartal III-2024 melambat menjadi hanya tumbuh 4,91% year-on-year, dibandingkan dengan pencapaian 4,93% pada Kuartal sebelumnya.
(fad)