Logo Bloomberg Technoz

Di-PHP Rusia, Nasib Kilang Tuban Jadi Ujian Bos Baru Pertamina

Dovana Hasiana
05 November 2024 14:00

Rencana desain proyek GRR Tuban./dok. PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP)
Rencana desain proyek GRR Tuban./dok. PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP)

Bloomberg Technoz, Jakarta Kalangan pengusaha minyak dan gas bumi (migas) menilai Simon Aloysius Mantiri, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) yang baru ditunjuk, dan pemerintah harus mengambil sikap tegas untuk memutuskan kontrak proyek strategis nasional (PSN) Gras Root Refinery (GRR) atau Kilang Tuban yang berlokasi di Jawa Timur, di tengah ketidakpastian investasi dari Rosneft Singapore Pte Ltd.

Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas) Moshe Rizal mengatakan sikap tegas itu bisa dimulai dengan menetapkan tenggat untuk menunggu kepastian investasi dari Rusia di tengah perang dengan Ukraina.

Dengan demikian, Pertamina dan pemerintah bisa memutuskan untuk mengambil alih proyek Kilang Tuban tersebut dan mencari investor baru dengan skema yang menarik bila kepastian dari Rusia tidak segera didapatkan pada tenggat yang ditetapkan.

"Mungkin [diputuskan tenggat] harus tahun ini, [lalu] tahun depan harus putuskan kalau tidak ada kejelasan. [Pertamina dan pemerintah] putuskan ambil alih proyeknya, kita tawarkan lagi ke investor yang lebih berminat dengan skema yang berbeda. Misalnya di sana ada pabrik petrokimia, mungkin bisa digabungkan juga dan itu akan jauh lebih menarik," ujar Moshe kepada Bloomberg Technoz, Selasa (5/11/2024). 

Grass root refinery (GRR) Tuban./dok. PT Pertamina Rosneft

Bila Pertamina dan pemerintah tidak mengambil sikap tegas dalam proyek tersebut, kata Moshe, maka investor lain yang berminat untuk menggarap proyek tersebut tentu bakal enggan untuk masuk karena masih menunggu kejelasan status dari Rusia.