Bullish juga didasarkan atas sentimen “risk-on” di tengah ekspektasi suku bunga. Peluang The Fed kembali pemotongan suku bunganya 25 bps pada rapat policy rate FOMC 7 November kian membesar, nilai berbagai analis. Selain itu, pasar percaya atas potensi perubahan positif dalam kebijakan kripto yang akan terjadi tahun depan.
AS Akan Lebih Ramah pada Kripto
Pada pasar taruhan Harris unggul sehingga mampu mendorong kenaikan Bitcoin, tertinggi sejak Juni 2024 US$71.000 akhir bulan lalu. Dalam sebuah parameter, Trump lebih konkret mendukung industri kripto, tergambar selama dirinya menjalankan masa kampanye. Berbeda dengan Harris yang cenderung moderat dengan janji mendukung kerangka kerja regulasi untuk aset digital.
Secara umum, sinyal pemerintahan AS periode mendatang akan menjadi lebih ramah terhadap industri kripto, jauh dari kontrol ketat selama Presiden Joe Biden berkuasa.
Dua hari terakhir Bitcoin menunjukkan tren pelemahan hingga hari ini meninggalkan zona US$67.000-an, dengan aktivitas turun di kisaran US$69.000 pada Senin (4/11/2024). Meski begitu analis menduga ini adalah fase persiapan panggung untuk Bitcoin reli berkelanjutan dalam beberapa bulan ke depan.
Hingga pukul 13.21 waktu Indonesia Bitcoin masih bertahan pada kisaran US$68.602,7, turun 0,5% dibandingkan posisinya hari Senin atau 3,48% lebih rendah dari minggu sebelumnya, dilansir dari CoinMarketCap.
Fase Transisi Menuju US$100.000
Pemodelan Bitcoin Stock to Flow (S2F) memberi gambaran prospek jangka panjang Bitcoin. Ada indikasi BTC menuju transisi pada fase berikutnya, versi S2F, dilansir dari newsbtc.com, Selasa (5/11/2024).
Sebagai gambaran model S2F mengukur pasokan aset saat ini terhadap tingkat unit baru yang masuk ke pasar. Khusus BTC, S2F menghitung kelangkaan dengan memperhitungkan pasokan tetapnya sebesar 21 juta BTC, bersama dengan pembagian hadiah blok yang mengurangi pasokan baru setiap empat tahun
Bitcoin terakhir kali mengalami penurunan harga separuh (halving) pada bulan April 2024. Ini membawa dampak reward atas blok menurun dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC. Berdasarkan grafik S2F, separuh Bitcoin pada masa lampu selalu memulai transisi harga ke fase baru.
“Halving tahun 2020, misalnya, memulai transisi ke fase baru di atas US$ 10,000 yang berpuncak pada BTC yang mencapai tertinggi sepanjang masa sebelumnya sekitar US$66.000,” dalam laporannya.
Penggabungan hasil analisis ini dengan kondisi hari ini atau enam bulan pasca halving terakhir mengindikasikan Bitcoin terlihat siap untuk transisi fase di atas US$100.000.
“Dengan level harga US$100.000 yang sekarang berfungsi sebagai dasar harga, ini akan memberikan harga Bitcoin dukungan untuk terus meningkat dalam beberapa bulan ke depan,” tulis Scott Matherson.
(fik/wep)