Skema impor susu tepung dan 2 juta sapi dibuat menjadi roadmap selama lima tahun ke depan. Ikeu berharap agar susu impor tepung yang sudah berlangsung bisa digunakan secara perlahan-lahan karena stok susu segar bisa digunakan.
"Jadi nanti setiap tahun, tepung susu akan berkurang, fresh milk yang ada di masyarakat itu akan digunakan, misalnya naik 10%, kemudian nanti tahun ketiga, sapinya sudah mulai berproduksi, kemudian budidayanya sudah bagus, itu mungkin 50% sudah fresh milk, 50% lagi tepung susu, kemudian tahun keempat, 75%, sampai tahun kelima itu sudah 100% fresh milk,"urainya.
Program makan gizi gratis akan dilakukan prioritas pada wilayah yang memiliki angka stunting tinggi, akan tetapi hal ini pihaknya masih menunggu kesiapan unit pelayanan yang ada.
"Jadi unit pelayanan yang menentukan nanti di mana titik untuk intervensi. Sehingga dana-dana tersebut memang kita upayakan pada sekolah-sekolah yang relatif pada daerah kabupaten-kabupaten," katanya.
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana sebelumnya menyebut jika skema masih dirancang dan nantinya akan dijelaskan oleh Presiden Joko Widodo.
Program makan bergizi gratis ini pun ditujukan kepada anak sekolah, santri, ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita, dengan anggaran sebesar Rp71 triliun. Namun, anggaran ini tidak sepenuhnya juga akan dikelola pihak Badan Gizi Nasional.
Selain itu, Dadan menegaskan anggaran Rp71 triliun bukan hanya untuk program makan siang gratis saja, tetapi juga untuk mendukung operasional lembaga badan gizi seperti membayar gaji pegawai. "Menyangkut seluruhnya, termasuk [gaji pegawai]," ujar Dadan kepada wartawan.
Adapun, program Makan Bergizi Gratis ini akan dijalankan pada Januari 2025 dimulai dari seluruh wilayah Indonesia.
(dec/spt)