Capaian pertumbuhan ekonomi kuartal III itu di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan Indonesia masih mampu mencetak pertumbuhan di angka 5%.
Laporan pertumbuhan pada kuartal III-2024 yang melambat telah mempertegas terjadinya stagnasi sekuler dalam perekonomian domestik.
Yakni sebuah kondisi di mana pertumbuhan ekonomi tidak tumbuh signifikan atau bahkan tidak tumbuh sama sekali. Sekuler berarti jangka panjang, berlawanan dengan istilah 'siklus'.
Dalam konteks Indonesia, perekonomian domestik terjebak pertumbuhan rerata tak sampai 5% dalam 10 tahun terakhir akibat ketiadaan sumber pertumbuhan ekonomi baru dan makin bergantung pada faktor musiman.
"Perkembangan terkini perekonomian Indonesia mengindikasikan kemunculan fenomena stagnasi sekuler," kata Teuku Riefky, Ekonom dari LPEM Universitas Indonesia dalam kajian yang dilansir Senin malam.
(rui)