Sebagai hasil dari penurunan ekspor dan kenaikan impor ini, surplus perdagangan Indonesia dengan AS sejak periode tersebut melorot menjadi US$2,94 miliar, dibandingkan dengan surplus pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$5,41 miliar.
Selain itu, struktur ekspor Indonesia ke AS tetap didominasi oleh sektor barang manufaktur, yang menyumbang 98,7% dari total ekspor. Namun, sektor ini mengalami penurunan 25,03% secara tahunan atau year on year (yoy) pada awal 2023.
Di samping itu, sektor komoditas pertanian yang berkontribusi 1,3% dari total ekspor RI ke AS juga mencatatkan penurunan 33,97% yoy, sementara sektor pertambangan hanya mencapai US$296,69 ribu, turun signifikan sebesar 92,40%.
Di sisi impor, bahan baku/barang penolong tetap mendominasi dengan porsi 77,4% dari total impor barang yang diimpor RI dari AS, meskipun mengalami sedikit penurunan dari tahun sebelumnya. Impor barang modal juga mengalami kenaikan signifikan dengan proporsi mencapai 19,2%.
Perkembangan Kinerja Dagang RI terhadap AS dari Tahun ke Tahun:
Ekspor RI ke AS (US$ miliar):
- 2019 : 17,84
- 2020 : 18,62
- 2021 : 25,79
- 2022 : 28,18
- 2023 : 23,24
- Januari—Agustus 2024 : 16,95
Impor RI dari AS (US$ miliar):
- 2019 : 9,26
- 2020 : 8,58
- 2021 : 11,24
- 2022 : 11,61
- 2023 : 11,27
- Januari—Agustus 2024 : 7,91
Neraca Dagang RI-AS (US$ miliar):
- 2019 : 8,58
- 2020 : 10,04
- 2021 : 14,54
- 2022 : 16,56
- 2023 : 11,96
- Januari—Agustus 2024 : 9,03
Komoditas nonmigas yang paling banyak diekspor RI ke AS*:
- Mesin & perlengkapan listrik (HS 85) : US$1.002,8 juta (share 17,21%)
- Pakaian bukan rajutan (HS 62) : US$552,5 juta (share 9,48%)
- Pakaian rajutan (HS 61) : US$519,0 juta (share 8,91%)
- Alas kaki (HS 64) : US$466,5 juta (share 8,01%)
- Minyak hewani/nabati (HS 15) : US$455,2 juta (share 7,81%)
- Karet dan produk karet (HS 40) : US$428,9 juta (share 7,36%)
- Perabotan (HS 94) : US$338,7 juta (share 5,81%)
- Ikan dan krustasea (HS 03) : US$284,0 juta (share 4,87%)
- Olahan daging dan ikan (HS 16) : US$190,6 juta (share 3,27%)
- Barang dari kulit samak (HS 42) : US$181,3 juta (share 3,11%)
Komoditi nonmigas yang paling banyak diimpor RI dari AS*:
- Biji dan buah berminyak (HS 12) : US$351,7 juta (share 12,19%)
- Mesin mekanik (HS 84) : US$336,2 juta (share 11,66%)
- Sisa industri makanan (HS 72) : US$159,6 juta (share 5,53%)
- Pulp dari kayu (HS 47) : US$142,2 juta (share 4,93%)
- Kendaraan udara (HS 88) : US$116,4 juta (share 4,04%)
- Mesin dan peralatan listrik (HS 85) : US$91,4 juta (share 3,17%)
- Plastik dan barang plastik (HS 39) : US$90,5 juta (share 3,14%)
- Bahan kimia organic (HS 29) : US$84,8 juta (share 2,94%)
- Peralatan optik (HS 90) : US$79,2 juta (share 2,75%)
- Produk susu, telur, madu (HS 04) : US$76,5 juta (share 2,65%)
*) Ket: per kuartal I-2023
(wdh)