Pengembangan Becak Listrik
Pengembangan becak listrik di Indonesia sendiri sebenarnya bukanlah hal yang baru. Pada 2019, proyek ini sempat digagas perguruan tinggi Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) dan dipamerkan kepada Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi saat itu Muhamad Nasir.
Bahkan, saat berkampanye Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo juga mendorong becak listrik lewat perkenalannya di Kota Madiun. Nusron Wahid mewakili TKN pada Januari tahun ini menyampaikan bahwa becak listrik merupakan dorongan Presiden Prabowo dalam menghadirkan energi hijau.
Terbaru, tepatnya pada awal pekan lalu, Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan Wiranto meresmikan Kantor Persatuan Becak Listrik Indonesia (PBLI) di Denpasar, Bali.
Wiranto, yang juga merupakan Dewan Pembina PBLI, menyebut peresmian kantor ini merupakan bentuk dukungan pemerintah terhadap program becak listrik sebagai sarana transportasi ramah lingkungan dan berkelanjutan di Indonesia.
Adapun, becak listrik diketahui akan dibagikan secara bertahap.
Tujuan Pengadaan
Seperti disebutkan di awal, tujuan atau prioritas utama progam ini adalah membantu para lansia di atas 60 tahun, yang masih menggantungkan penghasilan mereka dari menarik becak. Becak listrik diharapkan bisa meringankan beban fisik mereka.
“Kita prioritaskan kepada warga negara yang masih harus menarik becak yang usianya di atas 60 [tahun]. Kita prioritaskan, kita beri becak listrik,” kata Prabowo.
Spesifikasi dan Harga
Mengacu kepada data e-catalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), becak Listrik ini masuk ke dalam Pengadaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Selain itu, diketahui pula becak listrik ini bernama ‘Becak Listrik Jogja’ produksi PT Garuda Adi Tekno Elektrik. Meski belum banyak informasi lebih lanjut mengenai perusahaan ini, tampaknya perusahaan tersebut mengembangkan industri yang dinamai sebagai neighborhood electric vehicle (NEV); yakni kendaraan penumpang jarak pendek dengan kecepatan rendah.
Untuk spesifikasinya, becak ini dibuat dengan bahan kerangka besi berkapasitas 2 penumpang dan 1 kemudi. Berat becaknya sendiri kurang lebih 93 kg dengan tinggi 149 cm, lebar 120 cm, panjang 233 cm. Diameter roda 17 inci, serta memiliki kecepatan maksimal hingga 18 km/jam (torsi maskimum 118 Nm).
Sementara itu, untuk baterainya sendiri menggunakan jenis litium berkapasitas 48 volt, 30 Ah, dengan daya motor penggerak 1500 watt berkemapuan jelajah hingga 30 km. Selain itu, becak listrik ini juga dilengkapi dengan sistem suspense leaf spring dan schock breaker dan sistem pengereman disc brake.
Adapun, harga yang dibanderol untuk satu becak listrik ini sebesar Rp49.245.000; menurut data LKPP.
(prc/wdh)