Logo Bloomberg Technoz

Kemungkinan hasil yang diperdebatkan dapat memperpanjang penghitungan suara selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Bagi banyak pihak, mencerminkan potensi peningkatan volatilitas.

Dengan kedua kandidat Presiden AS dalam ‘persaingan ketat’ menjelang pemilu, pasar bersiap untuk hasil yang dapat menghasilkan berbagai kebijakan berbeda.

Trump - Harris dalam perterungan perebutan kursi Presiden AS. (Bloomberg)

Tak hanya sampai di situ, perhatian tidak saja terpusat pada hasil Pilpres AS akan tetapi juga menanti hasil pertemuan Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang akan memutuskan kebijakan suku bunga acuan pada Kamis nanti. 

“Biasanya, pengumuman suku bunga The Fed akan mendominasi diskusi pekan ini, tetapi ini bukan pekan biasa,” papar Chris Larkin dari E*Trade, Morgan Stanley.

“Trader dan investor yang menunggu hasil Pemilu harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan hasil yang tertunda, serta dampak ketidakpastian itu pada pasar,” tambahnya.

Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, kecenderungan wait and see pelaku pasar global di hari Pemilu AS– kemungkinan turut membatasi pergerakan IHSG di Selasa. 

“Secara teknikal, IHSG membentuk lower-shadow panjang dari perdagangan Senin. Hal ini mengindikasikan peluang technical rebound. Dengan demikian, IHSG diperkirakan kembali fluktuatif di kisaran 7.450-7.500 pada perdagangan Selasa,” mengutip riset Phintraco.

Dalam risetnya, disamping Pilpres AS, hal lain yang ditunggu pasar adalah keputusan FOMC The Fed pada 9 November 2024.

Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi BBNI, BBRI, ICBP, AMRT, INDF, dan ANTM.

Sementara itu, Analis BRI Danareksa Sekuritas memaparkan, waspadai penurunan lebih dalam jika IHSG close di bawah 7.450.

Bersamaan dengan risetnya, BRI Danareksa memberikan rekomendasi saham hari ini, ACES, dan DSNG.

(fad)

No more pages