Mengapa Swing States Menjadi Penentu dalam Pemilihan Presiden AS?
News
05 November 2024 09:00
Mark Niquette dan Gregory Korte - Bloomberg News
Bloomberg, Hasil pemilihan presiden (pilpres) AS kemungkinan akan ditentukan oleh beberapa ribu orang di sejumlah negara bagian yang dikenal sebagai swing states.
Di sebagian besar wilayah AS, tidak ada keraguan tentang siapa yang akan memenangkan suara Electoral College, yang merupakan badan yang terdiri dari sekelompok orang yang mewakili 50 negara bagian untuk memilih presiden dan wakil presiden, karena mereka konsisten dalam memilih salah satu calon baik Kamala Harris dari Partai Demokrat atau Donald Trump dari Partai Republik. Itulah mengapa tim kampanye Harris dan Trump menghabiskan sebagian besar waktu dan uang mereka di sejumlah kecil negara bagian di mana persaingannya benar-benar kompetitif atau yang disebut sebagai swing states.
Apa Itu Swing State?
Istilah swing states merujuk pada negara bagian seperti Michigan, Pennsylvania, dan Wisconsin, di mana kedua partai memiliki tingkat dukungan yang hampir sama dan memberikan suara untuk kandidat dari Partai Demokrat maupun Partai Republik dalam pemilihan presiden terakhir. Seiring meningkatnya polarisasi pemilih di AS, jumlah swing states sebenarnya telah menyusut menjadi hanya beberapa tempat di mana hasil pemilu masih diragukan. Tidak ada kemungkinan Trump akan menang di Massachusetts, misalnya, atau Harris akan menang di Oklahoma.
Kedua partai dapat mengandalkan sejumlah suara Electoral College berdasarkan negara bagian yang hampir pasti mereka menangkan, seperti 11 suara dari Massachusetts untuk Partai Demokrat dan tujuh dari Oklahoma untuk Partai Republik. Oleh karena itu, mereka bertarung memperebutkan swing states guna mencapai 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk memenangkan kursi kepresidenan.