Bitcoin Sempat Jatuh ke US$66 Ribuan, Pasar Pantau Pemilu AS
Redaksi
05 November 2024 08:31
Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga koin digital Bitcoin melanjutkan pelemahan dalam dua hari beruntun dan kembali pada kisaran di bawah US$68.000 (sekitar Rp1,06 miliar). Para trader bersiap menghadapi volatilitas pasar pasca pencoblosan Pemilihan Umum Amerika Serikat (AS) pada 5 November waktu setempat.
Kisaran harga terendah Bitcoin dalam beberapa jam terakhir sempat menyentuh US$66.896 (sekitar Rp1,05 miliar) namun sedikit membaik sekitar US$1.000. Sebuah situasi yang mengindikasikan para spekulan tengah mempersiapkan diri pada babak akhir persaingan antara calon dari Partai Republik Donald Trump dan calon dari Partai Demokrat Kamala Harris.
Bitcoin kembali menunjukkan pelemahan 1,04% dalam 24 jam perdagangan terakhir. Bitcoin bergerak pada level US$67.958,68 hingga pukul 8.12 waktu Indonesia. Pelemahan 2,72% terjadi pada aset digital paling berharga ini dibandingkan sepekan terakhir.
Caroline Mauron, co–founder Orbit Markets, penyedia likuiditas untuk perdagangan derivatif kripto menyatakan, pasar opsi bergerak pada level ekspektasi 8% di kedua arah satu hari pasca pemilu AS, dibandingkan dengan 2% naik atau turun pada hari biasa.
“Tidak ada premi volatilitas signifikan yang diperhitungkan setelah 7 November, ini menunjukkan bahwa pasar mengharapkan resolusi yang cukup cepat. Mungkin saja terbukti optimis, mengingat betapa dekatnya persaingan yang ditunjukkan oleh jajak pendapat,” kata Mauron dilansir Bloomberg News, Selasa.