Logo Bloomberg Technoz

Seperti dikutip dari Al Jazeera, sistem pemilu di Amerika Serikat tidak terpusat. Meskipun Komisi Pemilihan Umum Federal (FEC) menetapkan undang-undang terkait keuangan kampanye, termasuk pengawasan terhadap donasi dan pendanaan publik untuk kampanye presiden, penyelenggaraan pemilu dilakukan oleh otoritas lokal di masing-masing negara bagian. Otoritas ini harus mematuhi undang-undang setempat, negara bagian, dan federal, serta berpedoman pada Konstitusi AS. Akibatnya, aturan pemilu dapat bervariasi di setiap negara bagian. Menurut Ballotpedia, pada tahun 2020 terdapat lebih dari 10.000 entitas lokal yang menyelenggarakan pemilu di AS.

Para pemilih akan mendatangi tempat-tempat yang telah ditentukan untuk memberikan suara pada calon presiden AS dan calon anggota Electoral College. Sistem Electoral College merupakan mekanisme di mana presiden dan wakil presiden AS akan dipilih oleh anggota suara elektoral. Jumlah anggota Electoral College tersebut nantinya akan menentukan siapa presiden AS selanjutnya.

Seperti yang dikutip dari BBC, anggota Electoral College dicalonkan oleh partai politik di tingkat negara bagian. Biasanya, mereka adalah petinggi partai atau individu yang berafiliasi dengan kandidat presiden dari partainya. Pada surat suara, nama anggota Electoral College biasanya muncul di bawah nama kandidat presiden, meskipun ada juga negara bagian yang tidak mencetak nama calon anggota tersebut.

Jumlah perwakilan anggota Electoral College untuk setiap negara bagian disesuaikan dengan total populasi di daerah tersebut. Secara keseluruhan, jumlah anggota Electoral College adalah 538 orang, dan kandidat presiden harus mendapatkan setidaknya 270 suara untuk memenangkan pemilu.

Pilpres AS pada dasarnya terbagi menjadi dua tahap: tahap popular vote dan tahap electoral vote. Pada tahap popular vote, warga di 50 negara bagian akan memilih presiden, wakil presiden, dan anggota Electoral College.

Tahap kedua, yaitu tahap electoral vote, dilaksanakan beberapa minggu setelah tahap popular vote. Pada tahap ini, para anggota Electoral College yang terpilih di tiap negara bagian akan memilih presiden dan wakil presiden. Suara mereka akan menjadi penentu siapa yang terpilih sebagai presiden dan wakil presiden AS.

Siapa Saja Kandidat dalam Pemilu AS?

Awalnya terdapat 15 bakal calon presiden, sembilan dari Partai Republik, empat dari Partai Demokrat, dan dua dari kubu independen. Dari 15 orang tersebut, kini tersisa dua kandidat, yaitu Kamala Harris dan Donald Trump. Kamala Harris maju sebagai kandidat dari Partai Demokrat setelah Joe Biden mengundurkan diri dari persaingan dalam pilpres AS. Sementara itu, Donald Trump unggul dari pesaing terbesarnya, Nikki Haley.

Dalam pemilu AS, para pemilih tidak hanya berfokus pada presiden saja; mereka juga akan memilih anggota Kongres saat mengisi surat suara. Kongres AS terdiri dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Senat. Para pemilih akan menentukan siapa saja yang bisa menduduki 435 kursi di DPR dan 33 kursi di Senat. Kedua institusi ini mengesahkan undang-undang, sehingga mereka dapat bertindak sebagai pengawas Gedung Putih.

Kapan Pengumuman Hasil Pemilu?

Seperti dikutip dari BBC, tempat pemungutan suara pertama akan mulai ditutup pada pukul 18:00 waktu setempat pada Selasa (05/11/2024), tetapi proses penghitungan suara diperkirakan akan berlangsung jauh lebih lama. Dalam banyak kasus, dibutuhkan waktu berminggu-minggu untuk mencapai hasil resmi, hal ini karena peraturan yang berbeda-beda di tiap negara bagian. Sebagai contoh, di dua negara bagian kunci, Pennsylvania dan Wisconsin, petugas pemilu tidak diizinkan memproses surat suara yang dikirim melalui pos hingga hari pemilihan. Hal ini diperkirakan akan sangat memperlambat proses penghitungan.

Sejumlah organisasi biasanya akan mengumumkan proyeksi nama pemenang pada malam pemilu atau beberapa hari berikutnya, tetapi perlu dicatat bahwa mereka tidak menunggu penghitungan akhir dan bukan merupakan data resmi.

(del)

No more pages