Ekspansi pertambangan nasional dalam beberapa tahun terakhir telah menyebabkan kelebihan pasokan batu bara, dan harga acuan telah turun hampir 8% tahun ini. Sementara laba pertambangan di seluruh industri telah merosot 22%.
Shenhua memangkas produksi batu bara pada kuartal III-2024 setelah berjanji awal tahun ini untuk mengalihkan investasi dari pertambangan. Perusahaan ini menambahkan 305 megawatt kapasitas pembangkit listrik terbarukan hingga September, sebagian besar berupa panel surya.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara masih terjebak di zona bearish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 47,74. RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang berada di posisi bearish.
Namun, indikator Stochastic RSI sudah berada di angka 0. Sudah paling rendah, sangat jenuh jual (oversold).
Dengan begitu, harga batu bara berpeluang naik. Cermati pivot point di US$ 144.ton. Jika tertembus, maka ada kemungkinan bisa menguji Moving Average (MA) 10 di US$ 145/ton. Bahkan bisa saja mengetes MA-20 di US$ 146/ton.
Sementara target support terdekat adalah US$ 141/ton. Penembusan di titik ini berisiko menyebabkan harga batu bara turun lagi menuju US$ 138/ton.
(aji)