Logo Bloomberg Technoz

Investor Asing Diam-diam Borong 10 Saham Ini, Ada BBRI

Muhammad Julian Fadli
05 November 2024 07:50

Karyawan melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Karyawan melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pada perdagangan saham kemarin, Senin 4 November 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah dengan melemah 25,75 poin, atau tertekan 0,34% di posisi 7.479,5.

Berseberangan dengan terpelesetnya IHSG di zona merah, investor asing tetap melangsungkan aksi beli bersih (net buy) mencapai Rp261,07 miliar pada perdagangan saham di seluruh pasar. Sama halnya, di pasar reguler investor asing juga mencatat net buy sejumlah Rp52,94 miliar.

Adapun investor asing mencatatkan net buy terbanyak pada saham PT Astra International Tbk (ASII) mencapai Rp81,89 miliar. Bersamaan dengan aksi beli, saham ASII berhasil menguat 0,99%, ke posisi Rp5.125/saham.

Penutupan Saham ASII pada Senin 4 November (Bloomberg)

Berikut 10 saham dengan angka net buy tertinggi yang paling jadi incaran akumulasi oleh investor asing selama perdagangan Senin (4/11/2024):

  1. PT Astra International Tbk (ASII) Rp81,89 miliar
  2. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp70,35 miliar
  3. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp66,81 miliar
  4. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp55,52 miliar
  5. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp50,98 miliar
  6. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Rp43,49 miliar
  7. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp43,25 miliar
  8. PT Timah Tbk (TINS) Rp21,33 miliar
  9. PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp19,4 miliar
  10. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Rp14,21 miliar

Sedang, investor asing mencatat net sell yang amat masif pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencapai Rp100,74 miliar. Searah dengan tekanan jual yang terjadi, saham Bank BCA melemah 0,48% ke posisi Rp10.375/saham.

Penutupan Saham BBCA pada Senin 4 November (Bloomberg)