Artinya, ketidakpastian soal siapa yang akan memimpin Negeri Adikuasa menjadi tidak pasti. Emas adalah aset yang biasanya menjadi pilihan pada momen ketidakpastian.
Selain Pilpres AS, pasar juga harap-harap cemas menunggu rapat bank sentral Federal Reserve yang hasilnya diumumkan pada Jumat (8/11/2024) dini hari waktu Indonesia.
“Normalnya, rapat The Fed akan mendominasi sentimen dalam sebuah pekan. Namun ini bukan pekan biasa.
“Para trader dan investor menunggu hasil Pilpres dan bersiap jika perhitungan suara memakan waktu. Itu menjadi sumber ketidakpastian di pasar,” kata Chris Larkin dari E*Trade (Morgan Stanley), seperti diberitakan Bloomberg News.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih bertahan di zona bullish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 59,39. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Sementara indikator Stochastic RSI berada di angka 0. Sudah paling rendah, sangat jenuh jual (oversold).
Oleh karena itu, harga emas berpeluang bangkit berdiri. Cermati pivot point di US$ 2.736/troy ons. Dari sini, harga emas kemungkinan bakal menguji resisten Moving Average (MA) 10 di US$ 2.748/toy ons.
Sementara target support terdekat adalah US$ 2.732/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas turun lagi menuju US$ 2.725/troy ons.
(aji)