Erick mengaku mendapatkan informasi dari Dasco bahwa Presiden Prabowo Subianto bakal meluncurkan Danantara pada 7 November 2024 atau 8 November 2024 mendatang. Oleh karena itu, ia diminta menyiapkan kantor untuk badan baru tersebut.
Danantara nantinya akan menempati salah satu aset milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI). “Kantor Danantara sudah kami siapkan, itu salah satu aset Bank Mandiri,” ujarnya.
Kepala Danantara Muliaman Hadad sebelumnya mengatakan, Danantara nantinya akan mengintegrasi dan mengonsolidasi kekayaan negara dipisahkan sehingga mobilisasi dana dapat lebih optimal.
Kekayaan negara yang dipisahkan merupakan kekayaan negara dalam bentuk investasi. Dalam hal ini, pemerintah mengelola kekayaan negara melalui investasi jangka pendek dan jangka panjang. Adapun kekayaan negara yang tidak dipisahkan dikenal dengan aset negara, misalnya barang milik negara yang diperoleh dari APBN atau perolehan lain yang sah.
"Danatara ditugaskan untuk mengelola investasi di luar APBN. Jadi, semua aset pemerintah akan dikelola oleh badan ini secara bertahap," jelas Muliaman saat ditemui di Istana Kepresidenan, Selasa (22/10/2024).
Sekilas, tugas pokok serta fungsi dari Danantara serupa dengan lembaga pengelola investasi Indonesia Investment Authority (INA). Lembaga ini dibentuk pada pemerintahan Presiden Joko Widodo dan diresmikan Februari 2021.
"Sovereign wealth fund (SWF), seperti Indonesia Investment Authority (INA). Mirip-mirip itu nantinya, tapi [Danatara] lebih besar," sambung Muliaman saat dikonfirmasi apakah Danatara akan menjadi mirip seperti INA.
Sebagai entitas bisnis, INA berperan menggalang dana investor untuk bersama diinvestasikan pada aset perusahaan yang optimal. Kepercayaan investor harus dikelola transparan dan menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan.
Menurut Muliaman, tidak menutup kemungkinan, INA akan digabung dengan Danatara di masa mendatang.
"Kita lihat nanti, pastinya iya," ujar Muliaman saat dimintai konfirmasinya terkait potensi penggabungan kedua badan tersebut.
(ain)