Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta Menteri Koordinator Bidan Pangan atau Menko Pangan Zulkifli Hasan menjelaskan tidak ada penambahan impor baru untuk beras hingga akhir tahun ini. Dia menegaskan kuota impor eksisting yang tengah diselesaikan pemerintah adalah sebanyak 3,6 juta ton.

Hingga saat ini, impor beras sebanyak 2,9 juta ton telah terealisasi, dan masih ada tambahan 850.000 ton yang akan dikejar untuk melengkapi target stok nasional hingga akhir tahun ini.

"Kalau bisa tahun ini selesai 850.000 ton itu bisa masuk semua berarti stok kita akan jauh lebih banyak lebih siap, lebih kuat dan saya kira di bawah pak Dirut [Bulog] inilah stok yang terkuat selama ini yang terbaik, terbagus," kata Zulhas panggilan menteri Zulkifli dalm kunjungannya ke gudang Bulog, Kelapa Gading, Senin (4/7/2024).

"[Dari sisa impor] 1 juta [ton], sebanyak 150.000 [ton] sudah masuk, tinggal 850.000 [ton]. Kemarin biar cepat mau G to G dengan India. Tetapi enggak bisa, India maunya B to B. Itu dari 3,6 juta ton, kurang 1 juta, yang 150.000 ton sudah masuk, tinggal 850.000 ton," tegasnya. 

Kunjungan Menko Pangan Zulkifli Hasan ke gudang Bulog di Kelapa Gading, Senin (4/11/2024). (Bloomberg Technoz/Pramesti Regita Cindy)

Di samping itu, Zulhas mengeklaim stok beras nasional dalam keadaan aman dan mencukupi hingga Desember 2024, guna menjaga kestabilan pasokan dan harga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Zulhas menyebut Bulog memiliki lebih dari 1.508 gudang di seluruh Indonesia dengan berkapasitas 4 juta ton yang dipastikan dapat menjaga stabilitas ketersediaan dan harga beras di pasar.

"Di sini [wilayah Gudang Bulog Jakarta] aja ada 140.000 ton [beras], dan baru satu tempat, sedangkan Bulog punya 1.500 lebih gudang. Nah, kapasitasnya 4 juta ton. Jadi stok beras kita sangat aman dan cukup," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) A. rief Prasetyo Adi juga menuturkan Bulog telah menyerap sekitar 1 juta ton beras sepanjang 2024.

Dari jumlah tersebut, sekitar 833.000 ton berasal dari penyerapan dalam negeri, sementara sisanya adalah pengadaan dari luar negeri sesuai dengan penugasan tahun ini yang mencapai 3,6 juta ton.

Berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras diproyeksikan terus bertumbuh dari Juni—September 2024.

Estimasi produksi pada Juni mencapai 2,06 juta ton, meningkat menjadi 2,18 juta ton pada Juli, dan diperkirakan terus naik hingga 2,66 juta ton pada Agustus dan 2,96 juta ton pada September. Angka ini melebihi kebutuhan konsumsi bulanan sebesar 2,55 juta ton.

Adapun, rerata harga Gabah Kering Panen (GKP) dengan kadar air 19,95% di tingkat petani pada Juli 2024 mencapai Rp6.497/kg, meningkat signifikan dibandingkan dengan harga pada April 2024 yang sempat menyentuh Rp5.686/kg.

Hingga 3 Agustus, Bulog telah berhasil menyerap 777.000 ton beras dari produksi dalam negeri.

(prc/wdh)

No more pages