Kualitas aset Bank BRI berhasil membaik di seluruh segmen, terutama pada rasio Loan to Asset Ratio (LAR) keseluruhan Bank terus mengalami tren perlambatan mencapai 11,7% di sembilan bulan pertama tahun 2024, dengan rasio cakupan LAR yang memadai sebesar 54%.
Rasio NPL (Non-Performing Loan) turut membaik di seluruh segmen, dengan segmen kecil menunjukkan penurunan signifikan menjadi 4,6% dari puncaknya 5,4% pada Kuartal I-2024 sebelumnya, sedangkan NPL pinjaman mikro tetap stabil di 3,0%.
Menariknya, pinjaman dalam perhatian (Special Mention Loans/SML) juga menunjukkan perbaikan, di mana segmen pinjaman mikro dan kecil melaporkan penurunan SML masing-masing menjadi 6,8% dan 5,9%, membaik dari puncaknya di 7,1% dan 6,3% pada Kuartal I-2024 sebelumnya.
Kemudian, BBRI mencatat pertumbuhan pinjaman mencapai 8,2% yoy pada Januari–September, yang terutama didorong oleh segmen korporasi dan konsumen, yang masing-masing tumbuh 17% dan 10% dalam tren tahunan.
“Manajemen memperkirakan pertumbuhan pinjaman yang lebih kuat di Kuartal IV-2024, terutama di segmen korporasi, karena efek basis yang tinggi pada Kuartal III-2024. Perlu dicatat pertumbuhan segmen korporasi telah mencapai 25% YtD. Bank mengharapkan pertumbuhan pinjaman secara keseluruhan mencapai sekitar 10% untuk tahun ini,” jelasnya.
Dalam pandangan analis, estimasi Net Interest Income penuh 2024 bagi Bank BRI berpotensi mencapai Rp142,5 triliun. Proyeksi itu juga mempertimbangkan potensi penurunan NIM sepanjang tahun ini.
Di tahun penuh 2024, Edward juga menaksir BBRI akan mencatat total assets yang amat solid di tengah kenaikan loans-nett atau pinjaman mencapai Rp2.107,92 triliun. Dengan total pinjaman menyentuh Rp1.233,19 triliun.
NIM diprediksi di 7,9%, dengan LDR 90,1%, dan NPL 3,1%.
Erni juga memperkirakan BBRI akan mencatatkan Dividend Yield mencapai 7,2% di 2024. Dengan proyeksi Dividend Payout Ratio 86,4%.
Dengan kinerja impresif saat ini dan kedepan berdasarkan data-data tersebut, Sucor Sekuritas menegaskan rating Buy/ Beli saham BBRI dengan target harga Rp6.000/saham.
“Perkembangan ini diharapkan akan memperkuat fundamental keuangan utama saham BBRI ke depan. Kami mempertahankan rekomendasi BUY dengan target harga mencapai Rp6.000,” paparnya.
Rekomendasi Saham BBRI
Sebanyak 31 analis kompak merekomendasikan Buy, Beli saham BBRI berdasarkan konsensus Bloomberg. Sementara hanya ada 3 yang menyematkan Hold.
Konsensus Bloomberg menghasilkan target harga potensial Rp5.754/saham untuk 12 bulan ke depan.
Terbaru, Jayden Vantarakis, Analis Macquarie memberikan rekomendasi Buy dengan rating Outperform dengan target harga dapat mencapai Rp6.150/saham. Lebih optimis, Yap Swie Cu, Analis Yuanta Investment Consulting memberikan rekomendasi Buy dengan target harga Rp6.800/saham.
(fad)