Sementara itu, jajak pendapat menunjukkan persaingan ketat antara kedua kandidat. Harris (60 tahun) mendapatkan dukungan kuat dari pemilih perempuan, sedangkan Trump (78 tahun) mendapat banyak dukungan dari pemilih Hispanik, terutama laki-laki.
Menurut Election Lab dari Universitas Florida, lebih dari 78 juta warga Amerika telah memberikan suara sebelum Hari Pemilihan, hampir setengah dari total 160 juta suara yang diberikan pada tahun 2020, yang merupakan jumlah pemilih tertinggi di AS dalam lebih dari satu abad.
Pilpres pada Selasa (05/11/2024) akan menentukan kontrol atas Kongres. Partai Republik difavoritkan untuk mengamankan mayoritas di Senat, sementara Partai Demokrat berharap bisa merebut kembali kendali DPR, yang saat ini dipegang oleh Partai Republik dengan mayoritas tipis. Presiden yang partainya tidak menguasai kedua majelis Kongres biasanya menghadapi tantangan besar dalam meloloskan undang-undang utama.
“Hanya dalam dua hari, kita memiliki kekuatan untuk memutuskan nasib bangsa kita untuk generasi mendatang,” kata Harris di hadapan jemaat di Greater Emmanuel Institutional Church of God in Christ di Detroit. “Kita harus bertindak. Tidak cukup hanya berdoa; tidak cukup hanya berbicara.”
(del)