Saat perdebatan terus berlanjut dan jumlah korban tewas meningkat, ribuan sukarelawan turun tangan untuk menutupi kekurangan pemerintah. Sementara itu, rekaman bencana yang menunjukkan rumah-rumah terendam, mobil-mobil bertumpuk, dan jalanan penuh puing-puing yang tampak kontras dengan citra Spanyol sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbaik di Eropa.
Satu hal yang sangat tidak tepat dikatakan oleh Sánchez beredar di media sosial. Jika pemerintah Valencia membutuhkan sesuatu, dia berkata, "yang perlu dilakukan hanyalah bertanya". Ucapan tersebut ditujukan kepada presiden regional Valencia, Carlos Mazón, dalam jumpa pers pada Sabtu (02/11/2024) saat Sánchez mengumumkan pengerahan pasukan terbesar dalam masa damai, menyusul kritik terhadap tanggapan yang lamban atas salah satu banjir paling mematikan di Eropa abad ini.
Namun bagi warga yang tinggal di tempat-tempat terdampak paling parah, seperti Paiporta dan Alfafar, kata-kata tersebut terdengar seperti manuver politik dalam permainan saling menyalahkan yang lebih luas. Warga merasa bantuan terlalu sedikit dan terlalu lambat diberikan setelah mereka terjebak selama berhari-hari tanpa air atau listrik. Sementara lumpur menggenangi jalanan dan rumah-rumah di kala mereka menunggu bantuan darurat.
Alfonso Tarazona, penduduk lokal, menyatakan: "Politikus harus sadar bahwa pengelolaan bencana ini sangat buruk, apa pun partai mereka."
Valencia menjadi titik puncak ketegangan yang telah lama membara, dan Perdana Menteri Sánchez kembali menghadapi bahaya politik yang sudah akrab baginya.
Setahun lalu, Sánchez mengadakan pemilihan mendadak yang menyebabkan partainya kehilangan kendali atas wilayah yang selama ini mereka kuasai, kalah dari oposisi konservatif. Meski demikian, ia tetap mempertahankan kekuasaan secara nasional dengan kesepakatan amnesti kontroversial dengan separatis Katalan. Tahun ini, Sánchez menghadapi tekanan berat, bahkan sempat mempertimbangkan untuk mundur setelah tuduhan memperdagangkan pengaruh yang melibatkan istrinya.
Ketika bencana melanda Valencia, Sánchez punya opsi untuk mengumumkan keadaan darurat yang akan memberinya kendali penuh atas upaya penyelamatan, menggantikan kewenangan Mazón. Namun, mengingat pengalamannya selama pandemi Covid—ketika hakim memutuskan dia telah melampaui wewenangnya—Sánchez memilih untuk tidak melakukannya. Keputusan itu sarat dengan implikasi politik.
Di Amerika Serikat, badai yang melanda negara bagian Partai Republik seperti Florida sering kali memicu perdebatan partisan soal bantuan federal. Di Spanyol, ketegangan politik juga memuncak setelah hujan lebat setahun turun dalam satu hari.
Sánchez kini berada dalam posisi sulit, tidak bisa kehilangan dukungan anggota parlemen pro-kemerdekaan. Satu-satunya intervensi langsung Madrid atas wilayah otonom dalam sejarah modern terjadi pada 2017, saat Catalonia mencoba memisahkan diri, yang kemudian diletakkan di bawah pengawasan pemerintah pusat.
Banjir ini adalah yang paling mematikan di Spanyol sejak 1962. Korban jiwa terus bertambah, melampaui 193 orang yang tewas dalam pemboman kereta api di Madrid pada 2004.
"Politikus harus sadar bahwa manajemen mereka buruk, tidak peduli partai mana mereka berasal," kata Alfonso Tarazona, penduduk Paiporta yang menyaksikan kunjungan resmi para pemimpin.
Meskipun Sánchez dan Mazón berhati-hati untuk tidak saling mengkritik secara terbuka, komunikasi mereka yang buruk tampak jelas. Pemerintah Valencia, misalnya, awalnya meminta dukungan militer dalam jumlah kecil selama tiga hari, sebelum akhirnya meminta pengerahan 5.000 tentara sekaligus pada Sabtu.
Alberto Núñez Feijóo, kepala Partai Rakyat tempat Mazón bernaung, menyerukan kerja sama alih-alih saling menyalahkan. Namun, dia tetap menyoroti pemerintah nasional atas keterlambatan peringatan pada 29 Oktober.
Pada pagi 30 Oktober, saat warga mulai menghitung dampak kerusakan akibat badai semalam, ribuan rumah hancur dan banyak orang masih hilang. Para pemimpin tampaknya tidak siap menghadapi kemarahan yang terus memuncak.
Hingga 1 November 2024, tim penyelamat masih menemukan jasad korban di lumpur Paiporta, kota berpenduduk 27.000 orang. Sukarelawan yang berlumur lumpur berjalan kaki 10 kilometer kembali ke Valencia saat matahari terbenam.
Ketika Sánchez dan Raja Felipe tiba 24 jam kemudian, kesabaran warga sudah habis. Polisi, baik berjalan kaki maupun berkuda, bergerak cepat melindungi para pejabat. Sánchez dibawa pergi oleh pengawalnya, sementara Raja, yang terkena lumpur, mendekati pengunjuk rasa, berbicara, dan mencoba meredakan ketegangan.
Setidaknya, tindakan Raja dianggap sebagai upaya menebus kesalahan.
Seperti yang diungkapkan Tarazona, "Secara umum, yang kami bicarakan di antara tetangga adalah bahwa Raja, yang paling tidak bersalah, telah menanggung caci maki."
(bbn)