Disentil BPK, Vale Beber Update Smelter HPAL Raksasa di Pomalaa
Dovana Hasiana
04 November 2024 12:30
Bloomberg Technoz, Jakarta – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengatakan proyek hilirisasi nikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara terus berjalan sesuai rencana dengan harapan untuk dapat memasuki fase operasional pada 2026.
Adapun, pernyataan ini dilontarkan guna menanggapi laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menemukan bahwa Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum melakukan evaluasi menyeluruh atas komitmen investasi Vale sesuai dengan kontrak karya (KK) beserta amandemennya.
Head of Corporate Communications Vale Indonesia, Vanda Kusumaningrum, mengatakan Vale, yang menjalin kemitraan dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co Ltd, berkomitmen untuk membangun pertambangan berkelanjutan di Bumi Mekongga, Sulawesi Tenggara.
Sementara itu, proyek smelter berbasis high pressure acid leach (HPAL) PT Vale IGP Pomalaa, yang dilakukan bersama mitra melalui PT Kolaka Nickel Indonesia (KNI), telah menuntaskan pencapaian penting mulai dari perizinan, persiapan lahan konstruksi, hingga mobilisasi tim konstruksi ke area proyek.
Saat ini, perseroan terus mengintensifkan proses pembangunan pabrik HPAL yang menghasilkan mixed hydroxide precipitate (MHP), olahan nikel yang menjadi bahan prekursor untuk industri baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).