Harga Gandum Turun ke Level Terendah Sejak September 2021
News
24 January 2023 14:49
Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga gandum menyentuh level terendah sejak September 2021 akibat cuaca musim dingin yang kondusif dan luas tanaman yang besar di Amerika Serikat (AS) membantu menenangkan kekhawatiran kekurangan gandum secara global.
Wilayah Kansas sebagai produsen utama, mendapat manfaat dari turunnya salju pada akhir pekan. Kenaikan kelembaban ini terjadi saat manajer dana investasi tengah meningkatkan prediksi bearish mereka pada gandum Chicago dalam hampir empat tahun, karena kekhawatiran pasokan yang terus mereda karena gangguan cuaca dan ekspor dari Black Sea yang dilanda perang.
Trader Algorithmic pada hari (23/1/2023) "membeli saat penjualan meningkat cepat", kata Arlan Suderman, Chief ekonom komoditas di StoneX. Baik itu untuk futures Chicago, acuan dunia, dan gandum musim semi Minneapolis telah melewati harga rendah baru-baru ini.
Petani gandum di AS sedang cemas mengamati cuaca setelah masa kekeringan parah di beberapa wilayah pada tahun lalu, menghasilkan hasil panen yang tertekan jumlahnya, yang pada gilirannya mendorong kenaikan harga futures dan menambah inflasi pangan menjadi yang terburuk dalam beberapa dekade. Prediksi saat ini terus mencuat karena kenaikan harga dipandang telah memacu penanaman gandum yang lebih besar musim ini.
Panen yang melimpah pada tahun ini dapat membantu untuk meredakan laju inflasi pangan lebih lanjut. Dalam tren jangka pendek, suhu yang cukup dingin dapat merusak atau bahkan mematikan gandum dan akan menjadi sabuk gandum AS minggu depan, meskipun salju yang baru-baru ini jatuh diproyeksikan dapat melindungi kebanyakan tanaman, kata Commodity Weather Group pada hari Senin.