Produksi Stagnan
Jika melihat data produksi gula Indonesia selama 10 tahun terakhir, pada kenyataannya realisasinya relatif stagnan, bahkan cenderung menurun dalam beberapa tahun. Produksi gula nasional hanya berkisar antara 2,1 juta—2,5 juta ton per tahun, jauh di bawah tingkat konsumsi gula nasional yang terus meningkat.
Konsumsi gula pada 2023, misalnya, mencapai 3,40 juta ton, jauh melampaui produksi dalam negeri yang hanya 2,27 juta ton. Walhasil, mau tak mau, defisit yang terjadi antara produksi dengan konsumsi ini diselesaikan dengan masuknya pasokan impor.
Impor Terus Naik
Namun, hal yang jadi permasalah adalah impor gula yang justru mengalami peningkatan cukup tajam pada saat defisit produksi dan konsumsi cenderung tidak banyak berubah. Terbukti, sejak 2014, impor gula mencapai 2,9 juta ton dan terus meningkat, hingga mencapai angka tertinggi pada 2022 dengan volume impor mencapai 6 juta ton.
Meskipun sedikit menurun pada 2023 menjadi 5 juta ton, angka ini tetap menunjukkan ketergantungan tinggi negara terhadap impor gula.
Total Produksi Gula Konsumsi di Indonesia 10 Tahun Terakhir :
- 2014 : 2,575 juta ton
- 2015 : 2,498 juta ton
- 2016 : 2,204 juta ton
- 2017 : 2,119 juta ton
- 2018 : 2,171 juta ton
- 2019 : 2,277 juta ton
- 2020 : 2,131 juta ton
- 2021 : 2,351 juta ton
- 2022 : 2,404 juta ton
- 2023 : 2,271 juta ton
Total Konsumsi Gula Indonesia 10 Tahun Terakhir :
- 2014 : 2,805 juta ton
- 2015 : 2,864 juta ton
- 2016 : 2,953 juta ton
- 2017 : 2,999 juta ton
- 2018 : 3,061 juta ton
- 2019 : 3,095 juta ton
- 2020 : 3,162 juta ton
- 2021 : 3,352 juta ton
- 2022 : 3,219 juta ton
- 2023 : 3,402 juta ton
Total Impor Gula Indonesia 10 Tahun Terakhir :
- 2014 : 2.933.823 ton
- 2015 : 3.369.941 ton
- 2016 : 4.746.047 ton
- 2017 : 4.484.099 ton
- 2018 : 5.028.853 ton
- 2019 : 4.090.053 ton
- 2020 : 5.539.678 ton
- 2021 : 5.482.616 ton
- 2022 : 6.007.602 ton
- 2023 : 5.069.455 ton
(prc/wdh)