Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini bergerak mixed. Pada awal perdagangan sempat berada di zona hijau dengan kenaikan tertinggi 7.529. Namun IHSG terpeleset ke zona merah, dan hingga 10 menit perdagangan IHSG berada di area pelemahan 0,21% di 7.489 pada Senin (4/11/2024).

Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), volume perdagangan tercatat 1,62 miliar saham dengan nilai transaksi Rp968 miliar. Adapun frekuensi yang terjadi sebanyak 111.718 kali.

Sebanyak 232 saham melemah, dan 179 saham menguat. Sementara, 195 saham tidak bergerak.

Pasar Fokus Pilpres AS dan FOMC The Fed

Ada banyak agenda super penting yang akan berdampak besar pada arah politik dan perekonomian dunia ke depan yang nantinya turut menyeret IHSG. Yang terutama menjadi sorotan adalah gelar Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) yang akan berlangsung pada Selasa esok hari. 

Hasil jajak pendapat oleh Des Moines Register menunjukkan Kamala Harris unggul 47%-44% di Iowa, negara bagian yang memenangkan Donald Trump di Pilpres sebelumnya. Hasil survei terakhir yang dilansir hari Minggu itu, menurunkan keyakinan para pelaku pasar yang sejauh ini cenderung mengunggulkan Trump sebagai pemenang laga 5 November itu. 

Pasar juga amat menanti pertemuan Komite Terbuka Federal Reserve (Federal Open Market Committee/FOMC) pada Kamis. Laporan inflasi dan penggajian AS yang sudah dilansir pekan-pekan lalu meyakinkan para pelaku pasar bahwa Jerome Powell dan kolega akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps.

Bahkan, mulai muncul taruhan bahwa The Fed mungkin saja menaikkan hingga 50 bps menyusul data penggajian Oktober yang menunjukkan pasar tenaga negeri itu semakin terpuruk. Data penggajian pada September juga direvisi lebih rendah, memperkuat ekspektasi pasar bahwa pelonggaran moneter perlu dilakukan oleh The Fed.

Sementara dari ranah politik, tensi konflik di Timur Tengah makin meruncing dengan keluar ancaman dari Iran akan serangan balasan ke Israel yang melibatkan hulu ledak lebih kuat dan senjata lainnya.

Dari dalam negeri, kalender ekonomi pekan ini akan difokuskan pada pengumuman data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal III-2024 yang diperkirakan melambat, yakni hanya tumbuh 5,01% dibanding 5,05% pada periode sebelumnya.

Bank Indonesia juga akan melansir posisi cadangan devisa Oktober yang diprediksi akan kembali turun terkuras upaya bank sentral menstabilkan nilai tukar rupiah. Pada Oktober lalu, rupiah nilainya makin jatuh akibat tekanan sentimen eksternal. Rupiah melemah 1,49% selama bulan lalu terpicu banyaknya dana asing yang keluar dari pasar domestik.

(fad/wep)

No more pages