Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rusia memberi sanksi terhadap Google berupa denda US$20.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000 atau secara penamaan formal US$20 desiliun, sebuah nilai yang bahkan melebihi total produk domestik bruto seluruh negara di dunia.

Kebijakan ini lantaran YouTube melakukan pembatasan aksi propaganda Rusia, sebagaimana dikabarkan media lokal RBC. Terdapat 17 tuntutan hukum dari 17 TV Rusia di pengadilan setempat kepada Google.

US$20 desiliun yang berarti ada 34 angka nol dalam satuan denda artinya berkali-kali lipat dari nilai induk perusahaan Google itu sendiri, Alphabet Inc yang mencapai US$2 triliun.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menjelaskan putusan denda penuh dengan simbolisme,” dilansir dari AFP, Senin (4/11/2024). Bahkan dirinya “tidak bisa mengucapkan angka ini dengan benar.”

Menurut Peskov “Google seharusnya tidak membatasi aktivitas penyiaran kami, dan Google melakukan hal ini.”

Simbolik 'dua miliar rubel' dapat diartikan sebuah dorongan agar raksasa internet tersebut agar mencabut pembatasan pada saluran YouTube Rusia.

Pengadilan Rusia sebelumnya telah memerintahkan Google untuk melakukan restore atas saluran YouTube yang diblokir atau menghadapi tuntutan yang lebih tinggi, dilaporkan Tass, media milik Rusia.

Bahkan ancaman denda tersebut menjadi sangat tinggi karena naik dua kali lipat setiap minggunya.

Jauh sebelumnya Rusia sudah menetapkan denda kepada perusahaan media sosial yang dituduh meng-host konten yang mengkritik Kremlin atau pro-Ukraina, tepatnya pada Februari 2022.

YouTube memang tetap beroperasi di Rusia, meskipun para pejabat lokal berulang kali mengancam akan menonaktifkan platform mereka karena kebijakan larangan perusahaan atas konten milik negara Rusia.

(mfd/wep)

No more pages