Simbolik 'dua miliar rubel' dapat diartikan sebuah dorongan agar raksasa internet tersebut agar mencabut pembatasan pada saluran YouTube Rusia.
Pengadilan Rusia sebelumnya telah memerintahkan Google untuk melakukan restore atas saluran YouTube yang diblokir atau menghadapi tuntutan yang lebih tinggi, dilaporkan Tass, media milik Rusia.
Bahkan ancaman denda tersebut menjadi sangat tinggi karena naik dua kali lipat setiap minggunya.
Jauh sebelumnya Rusia sudah menetapkan denda kepada perusahaan media sosial yang dituduh meng-host konten yang mengkritik Kremlin atau pro-Ukraina, tepatnya pada Februari 2022.
YouTube memang tetap beroperasi di Rusia, meskipun para pejabat lokal berulang kali mengancam akan menonaktifkan platform mereka karena kebijakan larangan perusahaan atas konten milik negara Rusia.
(mfd/wep)