Logo Bloomberg Technoz

Pasar Mulai Ragu Trump Bisa Menang, Rupiah Bisa Diuntungkan

Tim Riset Bloomberg Technoz
04 November 2024 07:50

Rupiah Tahun Emisi 2022 (Dok. Bank Indonesia)
Rupiah Tahun Emisi 2022 (Dok. Bank Indonesia)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah memasuki pekan yang sangat menentukan dengan berbagai agenda sangat penting yang akan berdampak besar pada prospek pasar dan perekonomian global ke depan.

Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) akan digelar pada Selasa pekan ini, disusul oleh pertemuan Federal Reserve (FOMC) pada Kamis yang akan menempatkan pelaku pasar dalam kewaspadaan tingkat tinggi mengantisipasi dua peristiwa menentukan tersebut.

Dalam lanskap itu, sepertinya rupiah cenderung kurang diuntungkan. Di pasar forward, rupiah NDF pada penutupan perdagangan pekan lalu ditutup melemah tajam di Rp15.848/US$, nyaris turun 1%.

Itu terjadi ketika indeks dolar AS pada Jumat lalu ditutup naik 0,29% di level 104,28 pasca data payroll AS diumumkan. Sementara yield Treasury, surat utang AS, semakin tajam melesat di mana tenor 2Y naik ke 4,20% dan 10Y naik ke 4,38%.

Akan tetapi, pada Senin pagi situasi begitu dinamis dan mengubah arah sentimen. Pada pembukaan pasar Asia pagi ini, indeks dolar AS dibuka melemah ke level 103,93, sejurus dengan berkurangnya keyakinan pelaku pasar akan kemenangan Donald Trump dalam Pilpres AS pekan ini. Pergeseran itu mungkin akan memberi rupiah sedikit nafas lega.