Pada masa kepemimpinan Trump, AS terlibat perang dagang dengan China. Bea masuk untuk berbagai produk China naik, yang kemudian membuat harga secara umum ikut terungkit.
Tekanan inflasi akan membuat investor berpaling emas sebagai sarana lindung nilai (hedging). Ekspektasi terhadap peningkatan permintaan emas memuat harga bisa naik.
Analisis Teknikal
Bagaimana peluang harga emas pekan ini? Apakah bisa naik atau malah terkoreksi?
Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame), emas masih nyaman di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 79,68.
RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun RSI di atas 70 juga menjadi sinyal sudah tergolong jenuh beli (overbought).
Sinyal overbought kian terasa dengan indikator Stochastic RSI yang sebesar 86,67. Sudah di atas 80, sudah jenuh beli.
Cermati pivot point di US$ 27.50/troy ons. Sebab dari sini, rasanya harga emas bisa menguji target support di kisaran US$ 2.720-2.660/troy ons.
Sedangkan target resisten yang bisa dikedepankan ada di rentang US$ 2.741-2.834/troy ons.
(aji)