Perusahaan berencana untuk menghentikan operasinya di beberapa pasar lain dan beralih ke model bisnis yang "mengutamakan digital, berbasis teknologi, dan ringan aset" setelah bangkit dari kebangkrutan, ujar CEO Tupperware, Laurie Ann Goldman, dalam pernyataannya minggu lalu.
Perusahaan yang berkantor pusat di Orlando, Florida ini mengajukan perlindungan Bab 11 bulan lalu, dengan tujuan untuk melelang aset-asetnya di pasar terbuka.
Namun, para kreditur Tupperware menentang rencana penjualan perusahaan ini dan lebih memilih untuk mengklaim aset-aset tersebut untuk diri mereka sendiri. Pemberi pinjaman memutus akses perusahaan ke uang tunai di awal kebangkrutan, sebelum kedua belah pihak menyetujui kesepakatan.
(ros)
No more pages