Logo Bloomberg Technoz

Bahlil: 30% Subsidi Energi Tidak Tepat Sasaran Nilainya Rp100 T

Mis Fransiska Dewi
03 November 2024 14:30

Ilustrasi Bahlil Lahadalia bersama Airlangga Hartarto pada bulan Januari Tahun 2023. (Dok:Setkab)
Ilustrasi Bahlil Lahadalia bersama Airlangga Hartarto pada bulan Januari Tahun 2023. (Dok:Setkab)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan implementasi subsidi energi -terdiri dari bahan bakar minyak (BBM), liquefied petroleum gas (LPG), dan listrik- yang berlaku saat ini sekitar 30% tidak tepat sasaran.

“Jujur saja saya katakan, kurang lebih sekitar 20%-30% subsidi BBM dan listrik itu berpotensi tidak tepat sasaran,” terang Bahlil di Jakarta, Minggu (3/11/2024).

Bahlil mendapatkan laporan terkait potensi subsidi energi yang salah sasaran langsung dari perusahaan operator, yaitu PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero), juga BPH Migas.

“Kami menengarani dari berbagai laporan yang masuk,” kata dia.

Ia menyampaikan bahwa persentase tersebut jika dikonversi dalam bentuk rupiah adalah jumlah yang amat besar. “Angkanya itu kurang lebih Rp100 triliun-lah,” tegas dia.