Michael Nienaber, Jenny Leonard dan Kamil Kowalcze - Bloomberg News
Bloomberg, Jerman tengah dalam pembicaraan untuk membatasi ekspor bahan kimia ke China yang digunakan untuk memproduksi semikonduktor menyusul upaya negara tersebut mengurangi paparan ekonominya terhadap China.
Proposal tersebut adalah bagian dari paket tindakan yang sedang didiskusikan oleh pemerintah Kanselir Jerman Olaf Scholz, yang akan memutus akses China ke barang dan jasa yang diperlukan untuk produksi semikonduktor canggih, menurut para sumber yang mengetahui perihal tersebut.
Jika diterapkan, langkah seperti itu akan membatasi perusahaan Jerman seperti Merck KGaA dan BASF SE untuk menjual beberapa bahan kimia semikonduktor mereka ke China, kata para sumber itu.
Scholz selama ini mencoba menyeimbangkan kepentingan ekonomi besar-besaran Jerman di China dengan masalah keamanan nasional dan hak asasi manusia.
Namun, hubungan antara Eropa dan China telah retak, terutama setelah Presiden Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan persahabatan beberapa minggu sebelum Moskow menginvasi Ukraina.
Juru bicara dari kementerian ekonomi Jerman menolak memberikan tanggapan.
Saham BASF jatuh ke posisi terendah setelah kabar ini keluar. Saham perusahaan ini diperdagangkan turun 4,3% pada pukul 12:37 malam di Frankfurt. Saham Merck KGaA pun sedikit bergerak. Juru bicara dari kedua perusahaan menolak memberi tanggapan.

Scholz dan Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck berhubungan erat dengan sekutu Eropa dan AS, yang mendorong pembatasan akses China ke teknologi utama, termasuk semikonduktor.
Para pejabat di Berlin mengatakan tidak ada tekanan dari Washington mengenai masalah ini, melainkan keinginan kuat untuk bekerja sama dan mempererat hubungan dengan China.
Semikonduktor adalah bagian penting dari rantai pasokan dunia, yang ditemukan dalam segala hal mulai dari mobil, smartphone, hingga kulkas. Bahan serta mesin yang dibutuhkan untuk memproduksinya seringkali sulit diperoleh.
Menghentikan jalur pasokan yang sudah terbatas ini dapat menggagalkan kemampuan China untuk memajukan industrinya sendiri.
Meski demikian, para sumber mengatakan bahwa pembicaraan tentang pembatasan ekspor ini masih pada tahap awal dan para pejabat Jerman menyadari bahwa keputusan semacam itu dapat merusak hubungan bisnis dengan China, yang telah menjadi mitra dagang terbesar Jerman.
(bbn)