Di sisi lain, ICBP juga turun membukukan laba bersih sebesar Rp8,15 triliun hingga akhir kuartal III-2024, yang juga melesat 15,42% secara tahunan atau year on year (YoY) dibandingkan periode kuartal 3 2023 yang sebesar Rp7,06 triliun.
Naiknya laba tersebutpun tak lepas dari kinerja top line perseroan yang turun meningkat, dengan total penjualan neto sebesar Rp55,48 triliun atau naik 8,14% YoY, didorong dengan melesatnya penjualan produk mie instan atau Indomie.
Perseroan mencatat segmen penjualan mie instan sebesar Rp41,32 triliun atau naik 8,42% YoY, sekaligus menjadi kontributor utama atau hampir 75% dari total penjualan secara konsolidasian.
"Kami akan senantiasa beradaptasi terhadap perubahan secara dinamis namun tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam meraih pertumbuhan berkelanjutan serta mempertahankan posisi keuangan yang sehat," ujar Direktur Utama ICBP Anthoni Salim dalam siaran resminya.
Posisi aset INDF dan ICBP hingga akhir September 2024 tercatat masing-masing sebesar Rp195,4 triliun dan Rp119,2 triliun.
(ibn)