Di luar aspek finansial, sengketa juga menyangkut kepemilikan hak atas kekayaan intelektual dan data atas jutaan pemain di China. Dalam pernyataan resmi, NetEase menegaskan tidak pernah mencari kontrol atas hak IP.
Server yang menjadi host untuk game Blizzard di China dimatikan mulai 23 Januari tengah malam. Namun para pemain dijanjikan tetap bisa melanjutkan permainan mereka ketika sudah ada penyedia layanan baru. Meski NetEase memperingatkan risiko keamanan di layanan baru tersebut.
“Ini adalah hari yang menyedihkan bagi pemain World of Warcraft dan penggemar game Blizzard di mana pun. Shutdown yang tiba-tiba ini adalah pengingat bagi kita semua,” tulis seorang pemain.
(aji/roy)
No more pages