Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) alias unitlink diprediksi bukan menjadi penyumbang asuransi terbesar pada 2025.

Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono menjelaskan, hal tersebut diprediksi terjadi sebagaimana peta jalan penguatan industri perasuransian 2023-2027 yang telah disusun.

“Lini usaha yang berkembang di 2025 tentunya ada pergeseran. Untuk asuransi jiwa itu terjadi pergeseran, di mana produk unitlink bukan menjadi penyumbang terbesar, dia bergeser ke urutan kedua,” kata Ogi dalam konferensi pers RDK OJK, Jumat (1/11/2024).

Ogi menyebut pada tahun mendatang, produk asuransi konvensional berbentuk endowment atau polis dwiguna diprediksi menjadi penyumbang premi asuransi terbesar.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa asuransi kesehatan diprediksi mengalami perbaikan setelah mengalami koreksi. Selain itu, asuransi umum segmen harta-benda diprediksi tetap menjadi kontributor yang menyumbangkan besaran cukup besar.

“Untuk kendaraan juga jadi bagian terbesar, sementara asuransi kredit setelah ada perbaikan, bergeser ke kontribusi di bawahnya,” ucap Ogi.

Sebelum itu, Ogi menyampaikan bahwa total aset industri asuransi mencapai Rp1.42,5 triliun. Angka ini tercatat tumbuh 2,46% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Ia mengatakan bahwa aset sektor asuransi komersial tumbuh menjadi Rp922,48 triliun atau tumbuh 3,81% (yoy).

Sementara premi asuransi, secara umum tercatat sebesar Rp245,42 triliun atau tumbuh 5,77% (yoy), yang terdiri dari premi asuransi jiwa tumbuh 2,73% (yoy) dan premi asuransi umum dan reasuransi tumbuh 9,78% (yoy).

“Kinerja tersebut didukung permodalan yang solid dan secara agregat industri asuransi jiwa dan asuransi umum melaporkan risk base capital masing-masing sebesar 458,31% dan 329,89%. Masih berada di atas threshold 120%,” tutur Ogi.

(azr/ros)

No more pages