Dukungan tersebut juga OJK berikan untuk mendorong ketahanan pangan, rencana Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga untuk meningkatkan kualitas dan cakupan dari program hilirisasi.
“Itu hal-hal yang telah kami antisipasi dan komunikasikan ke tim pemerintah bahwa OJK siap bekerja sama mendukung prioritas tadi,” kata Mahendra.
Masih dalam kaitan yang sama, Mahendra menyampaikan bahwa kinerja sektor keuangan Indonesia terjaga baik meskipun terjadi berbagai dinamika pada perekonomian global, seperti risiko geopolitik hingga perlambatan tingkat pertumbuhan ekonomi global.
Menurut Mahendra, hal tersebut merupakan modal yang kokoh bagi sektor jasa keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Pasalnya, kata dia, tingkat risiko dan permodalan sektor jasa keuangan dalam posisi memadai.
“OJK juga siap mendukung dan bekerja sama dengan pemerintah dan stakeholders untuk mendukung program-program prioritas pemerintah yang kami antisipasi,” ucap Mahendra.
Seperti diketahui, Prabowo kembali menggaungkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% di acara Retret Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, Jumat (25/10/2024). Hal itu ia sampaikan saat memberikan arahan kepada para Menteri, Wakil Menteri, Kepala Badan, Utusan Khusus hingga Penasihat Khusus Presiden.
“Bekerja keras dan fokus dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%,” kata Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi saat dihubungi, Jumat (25/10/2024).
Sebelumnya, Prabowo Subianto sangat yakin bisa merealisasikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8% seperti yang ditargetkan pemerintahan barunya. Dia bahkan bersikeras mencapai pertumbuhan ekonomi 9% berbekal ambisi dan upaya yang keras.
"Siapa tahu nanti tidak 8%, kalau 9% bagaimana? Lo enggak percaya kan? Bener tidak? Tunggu tanggal mainnya. Saya optimis, semakin saya belajar, semakin dikaji, saya optimis," ujar Prabowo dalam acara BNI Investor Daily Summit, Rabu (9/10/2024).
Prabowo merasa sering diejek oleh sejumlah pihak karena dianggap mematok target pertumbuhan ekonomi yang terlampau ambisius. Namun, dia mengaku belajar dari Presiden Pertama Indonesia Soekarno yang pernah mengatakan bahwa seseorang harus menggantungkan cita-citanya setinggi langit.
(azr/ros)