Krystal Chia - Bloomberg News

Bloomberg, Langkah pemerintah Singapura menaikkan pajak properti bagi warga negara asing hingga dua kali lipat melemparkan sinyal bahwa para pembuat kebijakan negeri itu semakin menyadari lonjakan arus masuk uang dari para crazy rich China, meski kenaikan tarif lebih tinggi dinilai belum akan mendinginkan harga rumah di pulau kecil itu.

Dalam pengumuman kebijakan baru Kamis kemarin, pemerintah Singapura mewajibkan pembeli properti nonresiden untuk membayar pajak hingga 60%. Sementara tarif untuk penggunaan sebuah entitas atau trust dalam pembelian properti dinaikkan menjadi 65%, untuk mencegah pelanggaran aturan.

Penduduk permanen di Singapura dan warga negara lokal yang membeli properti kedua mereka juga dikenakan biaya pajak lebih mahal. Bea materai tambahan bahkan dipatok di atas pajak multi-tier yang sudah ada saat ini dalam transaksi pembelian rumah.

Kebijakan pemerintah Singapura itu muncul ketika banyak orang kaya dari China yang pergi ke negeri kecil tersebut untuk tinggal, menyusul pengetatan China karena pandemi Covid-19. Kantor-kantor keluarga di bank-bank Singapura juga meningkat, bahkan lonjakan harga juga terjadi dari mulai harga sewa apartemen, harga beli apartemen, mobil mewah hingga biaya keanggotaan golf juga melesat naik karenanya.