Logo Bloomberg Technoz

Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah JISDOR (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) sore ini ditutup di Rp15.723/US$, mencerminkan pelemahan mingguan 0,6%.

Tekanan yang dihadapi oleh rupiah sepanjang pekan ini terutama karena sentimen pasar global yang semakin meningkat ketidakpastiannya menjelang Pilpres Amerika Serikat (AS), juga rilis berbagai data ekonomi AS yang agak menggoyahkan ekspektasi akan kebijakan bunga acuan Federal Reserve ke depan.

Lonjakan yield atau imbal hasil Treasury, surat utang AS, hingga sempat menyentuh level tertinggi sejak Juli lalu, telah memantik arus jual di pasar surat utang domestik pekan ini. Begitu juga sentimen politik AS berimbas pula pada sentimen di pasar saham.

Mengacu data yang dikompilasi oleh Bloomberg, arus keluar modal asing dari pasar domestik sepekan ini mencapai US$ 161,2 juta, sekitar Rp2,53 triliun dengan kurs dolar AS saat ini. Di pasar saham, asing terus melego kepemilikan dengan penjualan sempat menyentuh Rp1,42 triliun pada Rabu lalu. 

Sedangkan di pasar surat utang negara, selama tiga hari beruntun pekan ini, asing net sell hingga membawa total belanja asing selama Oktober melambat tinggal sebesar Rp14,39 triliun dibanding September yang net buy Rp20,37 triliun.

Bunga SRBI naik lagi

Bank Indonesia terlihat berupaya meredam arus modal keluar agar tidak semakin mempurukkan nilai rupiah sepekan ini dengan menaikkan terus tingkat bunga Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) tiga pekan berturut-turut.

Dalam lelang hari ini, bunga SRBI makin tinggi ke level 7,04% untuk tenor terpanjang 12 bulan. Ini menjadi kenaikan beruntun dalam tiga lelang terakhir, sejak rupiah mendapatkan tekanan eksternal akibat lonjakan imbal hasil Treasury.

Pasar akan menunggu laporan ketenagakerjaan AS, jobs report, nanti malam yang akan memberikan konfirmasi terkait prospek kebijakan bunga acuan Federal Reserve ke depan.

Laporan itu juga Pilpres AS pekan depan dan berlanjut dengan pertemuan The Fed pada 7 November, akan menjadi salah satu variabel penting yang ditimbang oleh BI dalam memutuskan kebijakan bunga acuan bulan ini.

(rui)

No more pages