Ignacio Olivera Doll dan Patrick Gillespie - Bloomberg News - 

Bank sentral Argentina menaikkan suku bunga acuan sebesar 10 poin persentase pada hari Kamis karena aksi jual peso baru di pasar paralel menambah tekanan krisis di negara Amerika Selatan itu.

Dewan Gubernur bank sentral Argentina menaikkan suku bunga Leliq utamanya menjadi 91%, tertinggi setidaknya dalam lima tahun terakhir. Bank sentral menyatakan, keputusan itu ditujukan untuk mencari hasil positif yang nyata atas investasi mata uang lokal dan menjaga stabilitas moneter dan keuangan. Kementerian Ekonomi Argentina pertama kali mengumumkan rencana kenaikan tingkat bunga udalam pernyataan yang dikirim melalui pesan.

Itu menjadi kenaikan suku bunga terbesar dalam tiga setengah tahun pemerintahan Presiden Alberto Fernandez. Bank sentral, yang biasanya memutuskan tingkat suku bunga pada hari Kamis dan tidak memiliki waktu yang tepat untuk mengeluarkan pernyataan, tidak independen dan kini dipimpin oleh sekutu Fernandez.

Langkah oleh bank yang dikenal sebagai BCRA juga merupakan kenaikan suku bunga kedua dalam beberapa minggu terakhir, seiring upaya pemerintah negeri itu menghentikan penurunan tajam nilai tukar peso Argentina dan inflasi yang melesat lebih dari 100%. Latar belakang itu menantang upaya pembuat kebijakan untuk menghindari devaluasi tajam pada nilai tukar resmi, yang dikelola oleh kontrol mata uang.