Saat ini, Chery memang sudah memiliki nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 40% untuk produknya dan bakal berupaya untuk mengakselerasi.
"Kita senang lihat ada vendor supplier juga untuk partner Chery. Kita percaya bisa bekerja sama dengan vendor dan kita akan memiliki nilai TKDN yang lebih baik pada masa depan dengan dukungan vendor kami," ujarnya.
Adapun, pernyataan tersebut dilontarkan untuk menanggapi pernyataan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang memberikan catatan ihwal TKDN Chery yang perlu dinaikkan dari level 40%.
Agus mengatakan pemerintah berharap TKDN dari Chery bisa meningkat hingga 60% dengan melibatkan sebanyak-banyaknya industri tingkat kecil dan menengah sebagai bagian dari rantai pasok perseroan.
"Nanti dari kantor [Kemenperin] bisa melakukan bimbingan atau pengawalan agar bisa 60%, melibatkan sebanyaknya industri kecil menengah jadi bagian dari suplai chain Chery," ujarnya.
Sekadar catatan, selama ini produksi Chery Omoda 5 di Indonesia dilakukan melalui sistem perakitan atau completely knocked down (CKD), dengan menggandeng perusahaan perakit PT Handal Motor Indonesia (HMI).
PT Chery Motor Indonesia juga resmi melakukan ekspor perdana sebanyak 120 unit Omoda 5 ke Vietnam pada hari ini, Jumat (1/11/2024).
Chunqing mengatakan perseroan menargetkan volume ekspor 5.000 unit per tahun atau sekitar 500 unit per bulan.
"Dengan memilih Indonesia sebagai titik awal untuk mengekspor 120 unit ke Vietnam, terbukti kualitas manufaktur yang baik yang dapat memperoleh kepercayaan dari pasar global. Target ekspor kami ke Vietnam adalah 5.000 unit pada satu tahun," ujarnya.
(dov/wdh)