JPMorgan Asset Management, pengelola dana investasi global dengan nilai kelolaan sekitar US$1,57 miliar, salah satunya yang berniat memperbesar eksposur di obligasi rupiah karena menilai imbal hasilnya paling menarik dibanding negara-negara emerging market lain.
Kepemilikan obligasi rupiah oleh JPMorgan sudah melampaui nilai kepemilikan mereka untuk obligasi China, setara dengan 26% dari total portofolio pada akhir Februari. Manajer investasi itu melihat ada peluang penambahan koleksi obligasi rupiah dalam portofolio mereka bila ada penambahan selisih bunga sebesar 50 bps, seperti dilansir oleh Bloomberg News.
Animo tinggi asing ke pasar domestik itu telah mengungkit penguatan nilai tukar rupiah yang kemarin ditutup menguat di level Rp14.703 per dolar AS, atau menguat 0,88% dari posisi sehari sebelumnya. Rupiah sempat melesat ke zona Rp14.695 pada perdagangan siang kemarin.
(rui/wep)