“Itu adalah percakapan yang bersahabat dan berlangsung dalam konteks pendirian kami untuk mendukung rakyat Ukraina di masa yang penuh tantangan ini. Tidak ada informasi sensitif atau rahasia yang dibahas.”
Juru bicara itu menambahkan bahwa masalah tersebut telah dirujuk ke penegak hukum dan The Fed enggan berkomentar lebih lanjut untuk menghormati upaya tersebut.
The Fed juga mengatakan bahwa video tersebut tampaknya telah diedit dan tidak dapat memastikan keakuratannya.
Pejabat Lain yang Jadi Korban Prank
Fakta bahwa panggilan prank ke Powell ini kemungkinan akan menimbulkan pertanyaan tentang keamanan di The Fed.
Para pelaku prank itu, Vladimir Kuznetsov dan Alexei Stolyarov, yang menggunakan nama panggilan Vovan dan Lexus - selama bertahun-tahun berhasil menipu para politisi asing untuk berbicara dengan mereka meskipun terkadang meniru identitas.
Keduanya adalah pendukung Presiden Rusia Vladimir Putin. Pada 2018, Inggris mengatakan yakin Kremlin berada di balik telepon prank kepada Menteri Luar Negeri mereka, Boris Johnson saat itu. Para pelaku kerap memposting video dengan maksud untuk mempermalukan pembuat kebijakan Barat.
Awal tahun ini, kedua orang iseng itu melakukan prank kepada Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde, dengan juga menyamar sebagai Zelenskiy, menurut sebuah video yang mereka unggah.
"Presiden menyetujui pembicaraan ini dengan itikad baik, juga untuk menunjukkan dukungannya bagi Ukraina dan rakyatnya yang membela diri dari perang agresi Rusia," kata juru bicara ECB, Kamis.
Kedua orang itu juga pernah berbicara dengan Angela Merkel, mantan kanselir Jerman, dengan berpura-pura menjadi mantan Presiden Ukraina Petro Poroshenko. Merkel tampak curiga dalam video panggilan tersebut tetapi tidak menanyai si penelepon tentang hal itu.
Tahun lalu, keduanya juga menipu Presiden Polandia Andrzej Duda dengan berpura-pura menjadi Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Telepon prank kepada Powell ini mendapat perhatian luas di media pemerintah Rusia, yang biasanya bersuka ria setiap kedua orang tersebut melakukan prank.
--Dengan asistensi Simon Kennedy.
(bbn)