Pada akhir September, China melakukan pemotongan tajam pada suku bunga dan meluncurkan langkah-langkah untuk mendorong pasar perumahan. Langkah ini mendorong beberapa ekonom menaikkan proyeksi pertumbuhan China untuk tahun ini. Kini, ekonom memproyeksikan bahwa China dapat mencapai target pertumbuhan resminya sekitar 5% untuk tahun ini. Berdasarkan survei Bloomberg terbaru, mereka memperkirakan ekonomi akan tumbuh sebesar 4,8%.
Hasil Caixin terus lebih kuat dibandingkan dengan hasil jajak pendapat resmi sejak tahun lalu, terutama karena ekspor tetap kuat. Kedua survei ini mencakup ukuran sampel, lokasi, dan jenis bisnis yang berbeda, dengan jajak pendapat swasta yang berfokus pada perusahaan kecil dan ekspor. Data Caixin hanya tertinggal dari angka resmi sekali dalam 12 bulan terakhir.
Meskipun ada tanda-tanda positif dalam sektor manufaktur, pabrik-pabrik di China menghadapi ketidakpastian bisnis yang meningkat ke depan. Wilayah seperti Uni Eropa sedang bergerak maju dengan tarif pada kendaraan listrik dari China, dan pemilihan presiden AS yang akan datang dapat memilih kembali Donald Trump, yang telah mengancam untuk mengenakan tarif 60% terhadap produk-produk China.
Ekonomi China berkembang pada laju paling lambat dalam enam kuartal pada tiga bulan yang berakhir pada September. Perlambatan di sektor perumahan yang berkepanjangan dan pasar tenaga kerja yang lemah telah membebani konsumsi, sementara ekonomi menghadapi tantangan jangka panjang, termasuk meningkatnya ketegangan perdagangan, tekanan deflasi yang mengakar, dan populasi yang menyusut.
(bbn)