Logo Bloomberg Technoz

Manufaktur Keok 4 Bulan Beruntun, RI Butuh 4 Reformasi Kebijakan

Pramesti Regita Cindy
01 November 2024 10:30

Perakitan motor listrik Alva di Alva Manufacturing Facility, Cikarang, Jawa Barat, Rabu (20/9/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Perakitan motor listrik Alva di Alva Manufacturing Facility, Cikarang, Jawa Barat, Rabu (20/9/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta Siklus kontraksi kinerja manufaktur Indonesia yang tidak kunjung terputuskan hingga Oktober 2024 dinilai sebagai alarm bahwa pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto harus segera melakukan reformasi kebijakan-kebijakan yang dianggap melemahkan industri dalam 1 dekade terakhir.

Ekonom dan pakar kebijakan publik UPN Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat mengatakan, guna mencegah kontraksi manufaktur lebih lanjut, tim ekonomi di pemerintahan Prabowo harus merefleksikan kebijakan-kebijakan yang telah dijalankan selama pemerintahan sebelumnya.

“Dalam 10 tahun terakhir, kebijakan ekonomi yang tidak fokus pada penguatan industri domestik telah menyebabkan industri manufaktur Indonesia mengalami tekanan berat, baik dari sisi biaya operasional, daya saing, maupun penetrasi pasar,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (1/11/2024).

Untuk itu, Achmad pun merekomendasikan empat strategi yang dapat ditempuh pemerintah untuk memperbaiki kinerja manufaktur nasional dalam jangka panjang. 

Aktivitas pekerja di pabrik Frisian Flag Indonesia (FFI) di Cikarang, Jawa Barat, Selasa (2/7/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

4 Transformasi